KOMPAS.com - Seni liping atau seni diorama merupakan sebuah bentuk karya seni yang bentuknya berupa visualisasi tiga dimensi tentang cerita rakyat, tokoh, hewan, atau cerita-cerita warisan leluhur.
Dikutip dari buku Ship Dioramas Bringing Your Models to Life (2013) karya David Griffith, bahwa diorama memiliki beberapa cakupan yang disebutkan seperti, terdiri lebih dari satu model, berada di selain dasar polos, dan menceritakan sebuah kisah atau mengilustrasikan tema.
Dalam seni liping atau seni diorama ada karakteristik yang harus di tunjukkan dalam membuat sebuah diorama agar terlihat baik.
Berikut karakteristik membuat diorama:
- Diorama harus secara visual menyenangkan dan memuaskan mental.
- Diorama seharusnya tidak membosankan.
- Diorama harus memiliki titik fokus.
- Diorama harus memiliki cukup ‘barang’ di dalamnya, tetapi tidak terlalu banyak.
- Diorama harus menceritakan sebuah kisah atau menceritakan sebuah tema.
Pada proses pembuatannya, karya seni ini membutuhkan keseimbangan pada semua elemen penyusunannya agar nampak harmonis.
Baca juga: Pengertian dan Proses Pembuatan Karya Seni Mozaik
Prinsip seni liping
Melansir Ray Anderson (1988) dalam buku The Art Of Diorama, menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan diorama yang baik, yaitu :
- Sebuah diorama harus menceritakan sebuah cerita sederhana,
Sebuah diorama harus menceritakan sebuah cerita yang sederhana, kesimpulan dapat diserahkan kepada imajinasi penonton.
Untuk bisa menarik perhatian penonton selama satu atau dua menit paling banyak, jadi petunjuk cerita harus sederhana dan jelas.
Pada setiap diorama mempunyai latar belakang cerita, cerita yang disuguhkan dalam bentuk diorama itu harus jelas dan mudah dipahami para penonton.
Maka sebisa mungkin diorama dibuat dengan latar cerita yang sederhana dan memberikan kesan yang mendalam kepada penonton agar bisa dimengerti dan berimajinasi secara langsung ke dalam adegan cerita yang ditampilkan.
Baca juga: Teknik Seni Rupa dua Dimensi
- Potongan harus sekecil mungkin untuk menciptakan pribadi, perasaan yang mendalam.
Tokoh harus sebagai “pusat perhatian,” bukan hanya sebagai patung. Maksud dari perhiasan kecil ini ialah sebuah figur replika tokoh harus terlihat hidup.
Karena tokoh dalam sebuah diorama itu mempunyai peran yang sangat penting dalam memperagakan sebuah adegan cerita yang diusung.
Jadi peran miniatur tokoh itu tidak dibuat seperti patung yang kaku dan tanpa cerita.
- Adegan harus seperti dikelilingi penonton
Adegan harus seperti dikelilingi yang membuatnya merasa menjadi bagian dari aksi bukannya jauh dari aksi tersebut.
Diorama dibuat sebaik mungkin agar para penontonnya merasa terhanyut ke dalam adegan cerita yang dibawakan, dan dapat membuat penonton seolah-olah menjadi bagian dari adegan tersebut.
Baca juga: Pengertian Seni Rupa Terapan Dua Dimensi
- Setting interior bangunan umumnya lebih efektif daripada pengaturan luar.
Pada bagian diorama latar interior biasanya lebih menarik dari pada latar yang lain selain interior.
Karena sebuah interior biasanya dibuat lebih detail dan lebih banyak menggunakan miniatur benda dari pada latar lain yang biasanya hanya menampilkan latar seperti tebing, hutan, dan lain-lain.
- Diorama yang bagus mempunyai pusat perhatian
Diorama yang bagus mempunyai pusat perhatian pada detail yang ditampilkan, baik dari efek yang dibuat sampai dengan miniatur figur tokoh yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya dengan memperhatikan detail dari tiap karakter tokoh.
- Pencahayaan harus langsung
Pencahayaan harus langsung, di mana datang dari samping untuk memberikan bantuan bayangan relief.
Baca juga: Fungsi dan Bentuk Seni Rupa
Pencahayaan bisa ditambahkan dalam diorama untuk menampilkan kesan yang lebih realistik dan menarik sesuai dengan lingkungan aslinya.
- Kebanyakan adegan bisa efektif tanpa gerakan yang berlebihan
Beberapa figur bisa ditampilkan sebagai pelengkap cerita namun tidak dibuat dengan detail agar adegan tokoh utama masih bisa dimunculkan.
- Detail kostum adalah pusat perhatian yang besar dari kerumunan yang besar.
Bagian yang paling menarik dari sebuah diorama adalah ditampilkannya detail baik dari tokoh yang dibuat maupun setting latar.
- Keseimbangan yang tepat
Keseimbangan yang tepat waktu menyusun adalah sekitar 50 persen untuk adegan dan latar belakang dan 20 hingga 30 persen masing-masing untuk tokoh dan benda lain.
Baca juga: Teknik Plakat dalam Seni Lukis
Komposisi tersebut dibuat dengan 50 persen latar agar terlihat jelas keadaan sekitar tokoh dan menampilkan kesan ruang. Sisanya diisi oleh tokoh utama cerita dan juga benda-benda pelengkap cerita.
- Efek keseluruhan dari diorama dan benda lainnya harus diciptakan selama periode yang sama.
Selain dibuat detail diorama yang baik juga harus menampilakan keadaan waktu yang sama dengan aslinya dengan pemberian efek maupun ornamen penjelas yang ada pada waktu adegan aslinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.