Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Dialog to Communicate States and Events in The Past

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ARUM SUTRISNI PUTRI
Ilustrasi contoh dialog menyatakan keadaan dan kejadian di masa lampau dalam bahasa Inggris.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com – To communicate states and events in the past adalah cara menyatakan keadaan dan kejadian pada masa lalu dalam bahasa Inggris.

Contoh dialog to communicate states and events in the past sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Bagaimana contoh dialog states and events?

Maksud dari to communicate states and events in the past adalah menceritakan atau menyatakan keadaan atau peristiwa di masa lalu atau masa lampau dalam bahasa Inggris.

Biasanya ada keterangan waktu untuk menunjukkan bahwa suatu peristiwa atau keadaan terjadi di masa lampau.

Keterangan waktu dalam bahasa Inggris antara lain “yesterday” (kemarin), “when I was in kindergarten” (ketika aku masih TK), dan lain-lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk menunjukkan sesuatu di masa lalu, kita menggunakan simple past tense atau dengan V2. Contohnya “walked”, “went”, “slept”, dan lain-lain.

Baca juga: Contoh Kalimat Simple Past Tense

Berikut ini adalah contoh dialog past tense untuk menyatakan keadaan atau peristiwa di masa lampau:

Contoh dialog 1

Fina: I just saw your sister. She is so tall now.
Tika: Yes. I remember when she was three years old. My mom told me to take care of her. I and my sister had many dolls in our rooms and we played together. She often cried when I left her to go to school. Now she is as tall as me.

Terjemahan

Fina: Aku baru saja melihat adikmu. Dia sangat tinggi sekarang.
Tika: Ya. Aku ingat saat dia berumur tiga tahun. Ibuku menyuruhku untuk menjaganya. Aku dan adikku punya banyak boneka di kamar kami dan kita bermain bersama. Dia sering menangis ketika aku meninggalkannya untuk berangkat ke sekolah. Sekarang dia sudah setinggi aku.

Baca juga: Contoh Dialog Talking about Past Actions

Contoh dialog 2

Aldo: Whose bike is this? It’s so small.
Royan: Oh, it’s mine. My dad bought me when I was in kindergarten. I used to cycle a lot in the afternoon. My mother told me to throw it away because it’s broken, but I still want to keep it.

Terjemahan

Aldo: Sepeda siapa ini? Ini kecil sekali.
Royan: Oh, itu milikku. Ayahku membelikanku ketika aku masih TK. Aku dulu sering bersepeda di sore hari. Ibuku menyuruhku untuk membuangnya karena sudah rusak, tapi aku masih ingin menyimpannya.

Contoh dialog 3

Sinta: Where is Kinan? She’s not here.
Maya: Oh, she left a few minutes ago. Her mom called her. Kinan said she had to go home because her big families come to her house. I think she’s home now.

Terjemahan

Sinta: Di mana Kinan? Dia tidak di sini.
Maya: Oh, dia pergi beberapa menit yang lalu. Ibunya meneleponnya. Kinan bilang dia harus pulang karena keluarga besarnya datang ke rumahnya. Aku rasa dia ada sudah di rumah sekarang.

Baca juga: Contoh Dialog to State that We Can Do or Cannot Do Something

Contoh dialog 4

Yogi: Tio, you look so tired. What happened?
Tio: I was stayed up late last night. My cousin came to my house and we played video games for hours. When he got home with his parents, I was about to sleep. But my cat kept meowing and I had to give it food. Now I’m so tired and sleepy.

Terjemahan

Yogi: Tio, kamu kelihatan lelah. Apa yang terjadi?
Tio: Aku begadang tadi malam. Sepupuku datang ke rumahku dan kita bermain video game selama berjam-jam. Ketika dia pulang bersama orangtuanya, aku hendak tidur. Tapi kucingku terus mengeong dan aku harus memberinya makan. Sekarang aku sangat lelah dan mengantuk.

Contoh dialog 5

Dina: Ami, look at this photo! It was taken when we were 5 years old.
Ami: You’re right. We played a lot at that time. I also remember we went to kindergarten together. Our teacher often called us twins. It was so funny because we didn’t even have similar face, but we had the same hairstyle. Now we study at the same school again, but nobody calls us twins.

Terjemahan

Dina: Ami, lihat foto ini! Ini diambil ketika kita berumur lima tahun.
Ami: Kamu benar. Kita banyak bermain saat itu. Aku juga ingat kita pergi ke TK bersama. Guru kita sering menyebut kita kembar. Itu sangat lucu karena kita bahkan tidak mempunyai wajah yang mirip, tapi kita punya gaya rambut yang sama. Sekarang kita belajar di sekolah yang sama lagi, tapi tidak ada yang menyebut kita kembar.

Baca juga: Contoh Dialog to State the Purpose of Doing Something

Contoh dialog 6

Reyhan: Dito, who is the man in the living room?
Dito: Oh, that’s my uncle. He took care of me when I was child whenever my parents went for business trip. Now he’s married and lives in Jakarta.

Terjemahan

Reyhan: Dito, siapa laki-laki di ruang tamu itu?
Ditto: Oh, itu pamanku. Dia merawatku ketika aku masih kecil setiap kali orangtuaku pergi untuk perjalanan bisnis. Sekarang dia sudah menikah dan tinggal di Jakarta.

Contoh dialog 7

Ranti: Ama, what are you doing? Are you harvesting mangoes?
Ama: No, I just collect them. It rained heavily last night and the wind was also strong. Most of the mangoes fell down from the trees and I need to collect them.

Terjemahan

Ranti: Ama, apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu sedang memanen manga?
Ama: Tidak, aku hanya mengumpukannya. Tadi malam hujan turun deras dan anginnya juga bertiup kencang. Sebagian besar mangganya jatuh dari pohon dan aku perlu mengumpulkannya.

Baca juga: Contoh Dialog to State that We Will or Will Not Do Something

Contoh dialog 8

Tomi: I was so scared yesterday. When I got back from the library, the sky was getting dark. I walked alone at that time. Suddenly, I heard footsteps behind me, and I thought someone was following me. I tried to walk faster but he did the same. When I almost ran and screamed, he tapped me on the shoulder. It turned out to be my brother. He just wanted to prank me.
Gilang: Gosh, you must be pissed off.

Terjemahan

Tomi: Aku sangat ketakutan kemarin. Ketika aku kembali dari perpustakaan, langit mulai gelap. Aku berjalan sendiri waktu itu. Tiba-tiba, aku mendengar suara langkah kaki di belakangku, dan aku pikir seseorang sedang mengikutiku. Aku mencoba berjalan lebih cepat tapi dia melakukan hal yang sama. Saat aku hampir berlari dan berteriak, dia menepuk pundakku. Ternyata itu kakakku. Dia hanya ingin mengerjaiku.
Gilang: Astaga, kamu pasti sangat kesal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi