KOMPAS.com - Bahan serat alam yang diolah menjadi benang memiliki kepentingan yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Benang merupakan susunan serat-serat yang teratur kearah memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut pemintalan.
Benang adalah hasil akhir dari proses pemintalan baik berupa benang alam atau buatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), benang merupakan tali halus yang dipintal dari kapas (sutra dan sebagainya) dipakai untuk menjahit atau menentun.
Dikutip dari jurnal Pengantar Ilmu Tekstil 2 (2013) karya ST. M Zyahri, secara garis besar benang dikelompokkan menjadi tiga yaitu, benang dasar (simple yarns), benang hias (novelty yarns) dan benang bertekstur.
Baca juga: Pengertian Serat Alam
Berikut penjelasannya:
Benang Dasar (Simple Yarns)
Benang dasar merupakan jenis benang yang paling sederhana, terbuat dari satu serat yang sama atau serat campuran, jumlah pilinan pada keseluruhan panjangnya sama dan jenis benang ini terlihat lembut dan rata.
Kain yang terbuat dari benang dasar dengan kandungan yang sama akan menghasilkan tenunan yang lembut, kain yang terbuat dari benang dasar yang berbeda akan menghasilkan efek permukaan yang beragam.
Mengutip Lily Masyhariati (2013) dalam jurnal Tekstil 1, benang dasar digolongkan menjadi beberapa, yakni:
- Benang Lawe
Benang lawe merupakan benang hasil proses pemintalan yang belum mendapat pilinan sehingga struktur benangnya belum kuat.
Baca juga: Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
- Benang Sering
Benang yang proses pilinan dan peminalannya terdiri dari satu atau lebih helai benang kemudian dipilin menjadi satu.
Benang sering terdiri dari beberapa jenis antara lain benang sering tunggal dan benang sering kembar.
- Benang Tenun
Benang tenun atau benang pintal yaitu benang lawe yang sudah mendapat pilinan sehingga struktur benang lebih kuat.
Lihat Foto
Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional melakukan proses pewarnaan motif pada benang di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.
Benang Hias (Novelty Yarns)
Benang hias biasanya dibuat berpilin dua. Benang tunggal pertama, berguna sebagai dasar atau inti serta menjadi tempat membelitnya benang benang tunggal lainnya.
Benang tunggal kedua akan menciptakan efek-efek khusus. Benang ketiga menyatukan kedua benang pertama.
Baca juga: Pengolahan Bahan Serat
Jenis benang hias sangat bervariasi, ada tiga jenis benang hias yang paling banyak digunakan, yaitu:
- Benang Slubbed (Slubb Yard)
Benang yang dibuat dengan mengubah kadar pilinan sehingga selembar benang akan terlihat lebih halus. Pada helaian benang, slub dapat dibentuk dalam satu benang, sementara benang-benang yang lain digunakan untuk menahan slub itu kebawah.
- Benang Ikal (Looped Yarns)
Benang yang dibuat dengan ikalan penuh dengan interval yang teratur. Boucle merupakan salah satu contoh benang ikal yang sering dipakai untuk membuat bahan busana untuk wanita.
- Benang Bersimpul (Knotted atau nubbed Yarns)
Benang yang dibuat dengan mengatur mesin pintal agar dapat melilit benang dengan sendirinya secara terus menerus disatu tempat, sehingga menjadi satu simpul.
Baca juga: Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
- Benang Spiral
Benang yang dapat diperoleh dengan memilih dua benang yang memiliki ketebalan berbeda.
Umumnya benang yang bermutu baik memiliki pilinan lebih tinggi dan lebih baik daripada yang kasar dengan posisi benang yang kasar melilit benang yang lebih baik.
Berbagai variasi dapat dilakukan tergantung pada efek yang dikehendaki pada bahan tekstil yang akan dibuat.
Benang Bertekstur
Dikutip dari jurnal Kriya Tekstil (2008) karya Budiyono dan kawan-kawan, benang bertekstur umumnya dihasilkan dari serat thermoplastik yaitu serat yang bentuknya dapat diatur oleh panas, yang diterapkan pada proses pembuatannya.
Ada beberapa jenis benang umum yang dikenal di pasaran, yaitu:
Baca juga: Cara Pemeliharaan Bahan Tekstil
- Benang Jahit
Benang jahit dipakai untuk menjahit bahan tekstil. Halus kasarnya benang ditentukan menurut nomer benangnya, semakin besar nomernya makin halus benangnya, sebaliknya makin kecil nomernya makin kasarnya benangnya.
- Benang Jelujur
Benang yang digunakan untuk menjelujur bahan yang telah digunting untuk persiapan mengepas. Pilinan benang ini menggunakan dua rangkap agar kuat.
- Benang Sulam
Benang yang dipakai untuk menyulam atau menghias bahan tekstil atau busana yang dilakukan dengan tangan.
- Benang Nilon
Benang nilon atau benang snar terbuat dari bahan termoplastik, berwarna putih transparan dengan berbagai ukuran.
Baca juga: Jenis Tata Rias Seni Tari
Benang nilon berfungsi untuk menjahit bahan tekstil yang sifatnya elastis. Benang nilon juga berfungsi untuk memasang payet dan memasang kancing transparan.
- Benang Bordir
Benang yang dipakai untuk menghias bahan tekstil atau busana yang dilakukan dengan mesin. Benang bordir terbuat dari serat kapas dan polyester.
- Benang Logam
Bennag yang sering dipakai untuk membuat tenunan tradisional.
- Benang Karet
Benang yang dibuat dari getah (lateks) pohon karet. Benang karet dipakai untuk membuat kerutan-kerutan pada busana.
Baca juga: Jenis Tata Rias Seni Tari
- Benang Rajut
Benang rajut dipakai untuk membuat kain dengan teknik merajut yang menggunakan jarum rajut. Bahannya dapat dari wol, dapat juga dari benang lain yang mengarah-arahi sifat wol.
- Benang Kait
Benang yang dipakai untuk membuat kain dengan teknik mengait. Jenis benangnya agak kasar dan kurang pilinan. Benang kait terbuat dari serat kapas atau serat lain yang kuat.
- Benang Macramé
Benang macramé dipakai untuk membuat kain dengan teknik membuhul. Benangnya kuat dan cukup pilinannya, benang ini terbuat dari serat thermoplastik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.