Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musik Nontradisional Nusantara

Baca di App
Lihat Foto
DOKUMENTASI KBRI WASHINGTON DC
Pergelaran maestro Keroncong Indonesia, Endah Laras dan Danis Sugiyanto, serta grup Keroncong Rumput asal University of Richmond, Virginia, AS, pimpinan Profesor Andy McGraw, yang semua personilnya merupakan warga AS.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Indonesia lekat dengan musik bernuansa tradisi yang berkembang di daerah. Tapi tahukah kamu terkait musik nontradisional Nusantara?

Latar belakang musik tradisi

Musik tradisi adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah-daerah Indonesia dan diwariskan secara turun temurun ke generasi berikutnya.

Contoh musik tradisi daerah yang bisa ditemui seperti musik gamelan dari wilayah Jawa dan Bali dan musik kolintang dari Sulawesi Utara.

Musik tradisi menjadi salah satu bagian dari musik yang berkembang di Indonesia dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Musik keroncong, dangdut, gambus, langgam, campursari, pop Indonesia, dan musik pop mancanegara yang kita kenal nyatanya tidak lahir dari tradisi masyarakat Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jenis dan Fungsi Seni Musik

Sering kita jumpai musik Indonesia berbentuk perpaduan antara musik tradisi Indonesia dan musik dari mancanegara. Percampuran dalam karya musik itu membuat kemelekatan pada identitas musik Indonesia yang akhirnya nampak seperti milik Indonesia.

Contohnya, musik dangdut yang merupakan perpaduan musik India dan Melayu namun menggunakan bahasa Indonesia. Jenis karya seni musik, akhirnya disebut sebagai musik nontradisi Nusantara.

Karakteristik  dan keunikan karya musik nontradisional Nusantara

Musik yang ada di Indonesia, merunut sejarahnya banyak yang merupakan pencampuran budaya yang akhirnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Di antaranya adalah musik keroncong, musik dangdut, musik gambus, musik langgam, musik campursari, musik pop Indonesia, dan musik pop mancanegara.

Jenis musik non tradisional yang sangat digemari oleh generasi muda pada umumnya adalah jenis musik pop.

Menurut Susan Paper dalam jurnal berjudul Musik Indonesia dari 1950-an hingga 1980-an (1987), keroncong merupakan perpaduan Melayu, Jawa dan Cina yang dimainkan oleh masyarakat Indonesia kalangan menengah ke bawah.

Melansir L. E. Sumaryo dalam buku berjudul Komponis, Pemain Musik dan Publik (1981), musik keroncong merupakan peleburan dari berbagai ragam musik yang mencoba memadukan beberapa jenis alat musik dalam versi baru.

Gambus memadukan pengaruh Arab, Persia, dengan Melayu, memiliki penggemar yang kuat di kalangan Islam. Hawaian menjadi musik di kalangan atas.

Sedanglan gambus sebagai cikal bakal dangdut, pada saat itu memiliki dua sumber yaitu Melayu dan warna minor dari musik Arab dan Asia Barat yang lain.

Fungsi musik nontradisional

Fungsi musik nontradisional antara lain sebagai berikut:

  1. Media atau sarana upacara budaya (ritual)
  2. Media atau sarana hiburan
  3. Media atau sarana ekspresi diri
  4. Pengiring tarian
  5. Media atau sarana ekonomi

Baca juga: Seni Musik: Pengertian, Sejarah, dan Unsurnya

Ciri-ciri musik nontradisional Nusantara

Ciri-ciri musik nontradisional Nusantara yaitu:

  1. Musik nontradisional Nusantara tidak lahir dari tradisi masyarakat daerah.
  2. Musik nontradisional Nusantara adalah hasil musik perpaduan antara musik tradisi Indonesia dan musik dari luar Indonesia.
  3. Memiliki ciri keIndonesiaan yang masih nampak, baik dalam bahasa dan gaya melodinya.

Jenis alat musik nontradisional Nusantara

Jenis-jenis alat musik nontradisional Nusantara yakni:

  1. Alat musik petik: gitar, harpa.
  2. Alat musik tiup: seruling (Jawa), clarinet, oboe.
  3. Alat musik pukul: drum, bongo, rebana, tifa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi