Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penaklukan Kembali Spanyol (Reconquista)

Baca di App
Lihat Foto
britannica.com
Inkuisisi Spanyol: Orang-orang Yahudi Spanyol memohon kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella, sementara inkuisitor besar Tomás de Torquemada menyatakan pengusiran mereka dari Spanyol, dalam lukisan karya Solomon A. Hart.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Reconquista adalah upaya penaklukan kembali Andalusia (Spanyol) oleh kaum Kristen Eropa. Peristiwa Reconquista terjadi dalam rentang waktu yang sangat panjang.

Awal peristiwa Reconquista ditandai dengan pertempuran Covadonga sekitar tahun 720 Masehi hingga jatuhnya keamiran Islam Granada pada 1492 Masehi.

Dalam buku Sejarah Islam Klasik (2013) karya Susmihara dan Rahmat, terdapat dua faktor utama yang mengawali penyerbuan umat Kristen terhadap kaum Islam Spanyol, yaitu:

  1. Adanya perpecahan serius di kalangan kaum Islam Spanyol yang disebut dengan masa mulk al-thawaif (raja-raja golongan). Pada masa ini muncul keamiran-keamiran (provinsi) kecil pasca keruntuhan Khilafah Umayyah di Spanyol.
  2. Bersatunya kaum Kristen di kawasan Utara Spanyol. Pada perkembangannya, kerajaan-kerajaan Kristen kecil Eropa seperti Leon, Castilia dan Aragon sepakat untuk bersatu demi meruntuhkan eksistensi Islam di wilayah Spanyol.

Baca juga: Sejarah Perang Tabuk (630)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Kristen Eropa menaklukan kembali Spanyol dengan hati-hati dan bertahap. Dari sekitar tahun 720 Masehi hingga 1492 Masehi.

Terhitung lebih dari 20 kali kaum Kristen melakukan pertempuran untuk meruntuhkan kekuasaan kaum Islam dari wilayah Spanyol.

Pertempuran antara kaum Kristen dan Islam pada awal abad ke-8 Masehi hingga akhir abad ke-10 Masehi berlangsung dengan hasil berimbang.

Kekuatan Islam dapat menahan serangan-serangan dari kaum Kristen. Mereka juga silih berganti menguasai wilayah-wilayah di kawasan semenanjung Iberia.

Kebangkitan umat Kristen

Momen penting bagi umat Kristen dalam peistiwa Reconquista terjadi pada pertengahan abad ke-11 Masehi. Kerajaan Leon dan Castilia bersatu di bawah kepemimpinan Ferdinand I dan anaknya Alvonso VI.

Baca juga: Perang Mutah (629): Latar Belakang dan Serangan Pertama

Pada tahun 1085, Alfonso VI berhasil memaklukan daerah-daerah Galisia dan Toledo dari Bani Zun Nun. Kemenangan dari Alonso VI terus menyebar ke seluruh Spanyol.

Kota-kota Islam di Spanyol diduduki satu demi satu dan kerajaan-kerajaan Islam berhasil ditaklukan. Hal tersebut mengakibatkan peta kekuatan Islam di Spanyol berkurang drastis, dari 20 menjadi tiga kerajaan kecil.

Kekalahan Kerajaan Islam Granada

Semangat Reconquista semakin berkobar pasca meletusnya Perang Salib III. Dalam buku Sejarah Peradaban Islam (2015) karya Badri Yatim, Kerajaan Castilia dengan bantuan dari tentara-tentara Salib mampu menaklukan kota-kota besar Spanyol, seperti Cordova, Tolensia dan Sevilla.

Sedangkan kekuatan Islam di Spanyol hanya tinggal satu kerajaan kecil yang dikuasai oleh Bani Ahmar.

Baca juga: Sejarah Perang Khandaq (627)

Pada akhir 1491 Masehi, Castilia dan tentara Salib mengepung Bani Ahmar yang saat itu berpusat di kota Granada.

Pada tanggal 2 Januari 1492, Bani Ahmar menyerah dan menyetujui perjanjian damai yang mengharuskan ia keluar dari Spanyol.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi