Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kompas
Tembok Berlin
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Reunifikasi Jerman adalah peristiwa penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu negara.

Reunifikasi Jerman berlangsung pada sekitar tahun 1990. Reunifikasi Jerman diawali dengan peristiwa demonstrasi masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin pada November 1989.

Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II mengakibatkan negara ini terbelah menjadi dua negara yaitu, Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian wilayah Jerman diatur dalam perjanjian Postdam pada 2 Agustus 1945.

Dalam perjanjian Postdam, Jerman Timur berada di bawah kekuasaan Uni Soviet dan Jerman Barat di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan wilayah antara Jerman Barat dan Jerman Timur dilakukan dengan membangun Tembok Berlin yang mulai dibangun pada tahun 1961.

Baca juga: Sejarah Kebijakan Apartheid di Afrika Selatan

Latar belakang 

Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, peristiwa Reunifikasi Jerman tidak bisa terlepas dari melemahnya kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an. Berikut faktor-faktor pendorong Reunifikasi Jerman:

Penerapan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak mampu membawa dampak positif bagi Uni Soviet dan negara-negara bawahannya.

Hal tersebut berdampak pada munculnya semangat masyarakat Jerman Timur untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.

Masyarakat Jerman Timur pada masa pendudukan Uni Soviet mengalami banyak kesulitan dalam segi sosial, ekonomi dan politik. Hal tersebut merupakan disebabkan oleh penerapan kebijakan otoriter Uni Soviet yang membatasi aktivitas masyarakat Jerman Timur.

Baca juga: Sejarah Perang Salib III (1189-1192)

Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Hal tersebut menimbulkan keinginan masyarakat Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi.

Lihat Foto
AFP/GERARD MALIE, ODD ANDERSEN
Warga Berlin Barat berkumpul di depan Tembok Berlin. Pada saat yang sama, para penjaga perbatasan dari Jerman Timur membuka titik persimpangan baru di antara dua wilayah tersebut. Foto ini diambil pada tanggal 11 November 1989.
Kronologi Reunifikasi Jerman

Pada awal tahun 1989, muncul gerakan-gerakan masyarakat Jerman Timur yang menuntut adanya demokratisasi politik dan ekonomi. Rezim Komunis Jerman Timur di bawah Erick Honeker tidak mampu membendung gerakan reformasi yang dilancarkan demonstran.

Demonstrasi ini memuncak pada tanggal 9 November 1989 dengan penghancuran Tembok Berlin. Penghancuran Tembok Berlin menandakan keruntuhan dari rezim komunis di Jerman Timur.

Baca juga: Penaklukan Kembali Spanyol (Reconquista)

Dilansir dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, wacana Reunifikasi Jerman mulai muncul pada pertemuan di Ottawa, Kanada. Pertemuan yang diselenggarakan pada awal 1990 tersebut dihadiri oleh Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Uni Soviet, Jerman Barat, dan Jerman Timur.

Realisasi dari penyatuan Jerman secara resmi terwujud pada 3 Oktober 1990 melalui ketetapan Parlemen Jerman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi