KOMPAS.com - Laporan percobaan adalah teks berisi proses dan hasil percobaan. Berikut ini contoh laporan percobaan singkat:
Percobaan berkaitan dengan penelitian.
Menurut H. Dalman dalam Keterampilan Menulis (2016), laporan penelitian adalah hal untuk menuangkan hasil kerja setelah dilaksanakan penelitian, serta keadaan, dan kondisi yang terjadi ketika penelitian itu berlangsung dalam bentuk dokumen.
Menurut Yusuf Tapehe dalam Statistika dan Rancangan Percobaan (2014), percobaan adalah penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru atau untuk memperkuat atau menolak hasil-hasil percobaan terdahulu.
Baca juga: Teks Laporan Percobaan: Pengertian, Tujuan, Struktur dan Contoh
Contoh 1
Percobaan Stek Singkong di Pekarangan Rumah
Pendahuluan
Singkong adalah salah satu sumber karbohidrat bagi tubuh manusia. Kita dapat mengolah singkong menjadi berbagai masakan lezat khas nusantara. Menanam singkong lebih mudah daripada menanam padi. Kita dapat menanam singkong di pekarangan rumah.
Sayangnya selama ini kita didoktrin untuk mengonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Padahal singkong memiliki gizi dan nutrisi yang tidak kalah dari nasi. Bahkan, untuk orang dengan kadar gula darah atau asam lambung tinggi, makan singkong menjadi alternatif karbohidrat. Nasi lebih banyak mengandung glukosa dan lebih sulit dicerna lambung ketimbang singkong.
Bila kita dapat menproduksi sendiri sumber karbohidrat, maka ketahanan keluarga dapat terjamin. Singkong mudah ditanam. Salah satunya dengan cara stek.
Tinjauan pustaka
Singkong dapat dibudidayakan salah satunya dengan cara stek. Stek ialah teknik budidaya tanaman dengan perbanyakan vegetatif. Caranya dengan menanam bagian tanaman tertentu yang mampu membentuk akar dengan cepat. Bagian singkong yang dapat distek adalah batang.
Metodologi
Singkong baik ditanam saat awal musim hujan. Bibit membutuhkan asupan air cukup banyak di awal pertumbuhan. Berikut langkah-langkah stek singkong:
- Pilih tanaman singkong usia 10-12 bulan, dengan batang yang besar, terbebas dari penyakit, dan mata tunasnya rapat.
- Potong tanaman singkong dan ambil batang bagian tengah. Sekitar 30 cm dari pangkal batang dan 30 cm dari tangkai daun terbawah.
- Potong batang tersebut menjadi ukuran sekitar 20 cm. Setidaknya ada empat sampai enam mata tunas pertumbuhan pada masing-masing potongan.
- Potong miring agar setiap ujung batang agak runcing.
- Cangkul tanah sedalam 5 cm sampai 10 cm di pekarangan rumah.
- Tusukkan batang ke dalam tanah sampai sekitar satu per tiga dari panjang keseluruhan batang.
- Jangan sampai menanamnya dengan terbaik, perhatikan mata tunas.
- Pastikan posisi batang tegak lurus.
- Agar saat tumbuh akar tidak saling melilit, atur jarak tanamnya diatur.
- Tanam dengan pola silang. Hal ini agar memberi ruang dalam tanah dan tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.
- Bila sudah semua batang sudah tertancap, padatkan tanah perlahan menggunakan kaki.
- Siramlah tanaman singkong dengan teratur. Bila musim hujan, tidak perlu terlalu sering menyiram.
- Singkong dapat dipanen sekitar 6 hingga 12 bulan.
Laporan dan pembahasannya
Satu pohon singkong dapat menghasilkan 5-10 kg umbi. Maka, bila luas pekarangan rumah sekitar lima persegi, dapat ditanami sekitar lima tanaman singkong. Satu kali panen dapat mencapai setengah kwintal singkong. Sayangnya, harga jual singkong di pasaran sangat rendah. Sekitar Rp 2000 sampai Rp 5000 per kilo. Maka produksi singkong baiknya diolah sendiri. Dapat disimpan sebagai cadangan makanan, dijadikan tepung, atau dibuat menjadi olahan panganan yang tahan lama.
Kesimpulan dan saran
Singkong mudah ditanam. Tidak perlu modal besar untuk menanam singkong di pekarangan rumah. Hasil panen singkong dapat diolah menjadi berbagai panganan. Singkong menjadi alternatif karbohidrat selain nasi.
Penulis menyarankan singkong menjadi salah satu ketahanan pangan. Budidaya singkong perlu didukung dan dikembangkan lebih jauh.
Daftar pustaka
Budidaya Tanaman Singkong. Website resmi Kabupaten Buleleng, Bali. Diakses pada 3 Januari 2019.
Baca juga: Perbedaan Teks Prosedur dan Teks Laporan Percobaan
Contoh 2
Menguji Lautan Asam Basa
Pendahuluan
Benda dan bahan di sekeliling kita memiliki tingkat asam atau basa. Termasuk benda yang sehari-hari kita pakai, seperti sabun, garam, pasta gigi, dan lainnya. Selain asam dan basa, ada juga benda yang bersifat netral.
Biasanya kita mengetahui asam dari indera pengecap. Dan bahan yang kita uji dengan indra pengecap hanya terbatas pada bahan yang dapat dimakan. Namun ada cara lain untuk menguji tingkat asam atau basa suatu bahan.
Tinjauan pustaka
Untuk menguji asam dan basa, penulis menggunakan indikator. Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang berbeda. Indikator yang digunakan untuk mengetahui asam adalah lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru.
Kita juga dapat membuat indikator menggunakan bahan alami, seperti kunyit. Namun kali ini penulis memilih menggunakan lakmus.
Metodologi
Alat dan bahan:
Bahan kimia yang dapat kita temukan dalam kehdupan sehari-hari, seperti cuka, air aki, air jeruk , teh, sabun, kapur, dan garam.
7 lembar kertas lakmus
7 gelas kimia dan gelas plastik
7 pelat tetes
Pipet tetes
Air
Langkah-langkah:
- Siapkan bahan-bahan kimia kehidupan sehari-hari, yaitu cuka, air aki, air jeruk , teh, sabun, kapur, dan garam.
- Larutkan bahan tersebut, masing-masing ke dalam air yang disiapkan dalam gelas plastik.
- Celupkan kertas lakmus ke dalam cekungan-cekungan pelat tetes.
- Gunakan pipet tetes untuk mengambil beberapa tetes larutan kimia dalam gelas.
- Teteskan satu larutan pada satu lakmus yang terdapat di dalam cekungan pelat tetes. Lakukan hal sama pada larutan lainnya, dengan kertas lakmus yang bebeda.
- Pastikan pipet tetes yang digunakan dicuci terlebih dahulu sebelum berganti dari satu larutan ke laturan lain.
- Catatlah hasil pengamatan dan buat kesimpulan.
Laporan dan pembahasannya
Asam, basa, atau netral ditentukan oleh sejauh mana zat tersebut terionisasi dalam air, secara total atau sebagian. Derajat keasaman atau menggambarkan hubungan antara jumlah ion hidrogen (H+) dan diekspresikan dalam rumus pH = -log (H+).Untuk larutan asam maka pH nya kurang dari 7 sedangkan larutan basa pH nya lebih dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH 7.
Hasil pengamatan kertas lakmus pada ketujuh larutan tersebut adalah sebagai berikut:
- Cuka: lakmus menjadi warna merah
- Air aki: lakmus menjadi warna merah
- Air jeruk: lakmus menjadi warna merah
- Teh: lakmus menjadi warna biru
- Sabun: lakmus menjadi warna biru
- Kapur: lakmus menjadi warna biru
- Garam: lakmus tidak berubah warna.
Kesimpulan
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung asam antara lain cuka, air aki, dan air jeruk. Sedangkan basa terkandung dalam teh, sabun, dan kapur. Sedangkan larutan garam bersifat netral.
Daftar pustaka
Ernaliza. 2018. “Pengembangan Panduan Praktikum Asam Basa dengan Mengintegrasikan Kearifan Lokal di SMA Negeri 2 Sigli”. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,s Banda Aceh.
Nora, Adri. 2017. Modul Praktikum Kimia Dasar. Bekasi: Universitas Esa Unggul.