KOMPAS.com - Pernahkah kalian membaca atau mendengar kisah dari seseorang yang membuatmu merasa termotivasi? Bisa jadi kalian sedang membaca atau mendengar suatu cerita inspiratif.
Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Fiksi (1998), cerita merupakan isi dari ekspresi naratif. Ekspresi tersebut dapat berupa sedih, senang, atau semangat.
Salah satu cerita yang bertujuan untuk membangun semangat adalah cerita inspiratif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inspiratif berasal dari kata dasar inspirasi yang berarti ilham.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita inspirasi adalah kisah yang menggerakkan hati sehingga membuat pembacanya bersemangat atau termotivasi.
Teks inspiratif bertujuan untuk memberi inspirasi atau motivasi bagi pembacanya.
Ciri-ciri teks cerita inspiratif
Ada beberapa hal yang membedakan teks cerita inspiratif dengan teks lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri teks cerita inspiratif berikut:
- Struktur teksnya terdiri atas orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.
- Memiliki tema spesifik mengenai kehidupan seseorang atau perjuangan yang dikembangkan secara naratif.
- Amanat atau pesan dalam cerita inspiratif adalah sorotan utama, sehingga alur dikembangkan untuk membawa pembaca memahami amanat dengan tepat.
- Bersifat naratif. Teks cerita inspiratif berisi uraian atau rangkaian kejadian dalam hidup seseorang.
- Tokoh utama dalam teks cerita inspiratif menjadi panutan untuk pembacanya.
- Tokoh dalam teks cerita inspiratif dapat berasal dari kehidupan nyata atau fiksi. Tak jarang, cerita inspiratif dikemas dalam cerita binatang atau dongeng agar mudah diterima pembaca anak-anak.
Baca juga: Inspirasi Positif yang Bisa Diberikan Pada Orang Lain, Jawaban Soal TVRI 17 Juli 2020 SMP
Kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif
Kaidah kebahasaan dalam teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan tempat, waktu, tujuan, dan cara.
- Keterangan tempat berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah pada cerita. Contohnya di, ke, dari, pada dan sejenisnya.
- Keterangan waktu berfungsi untuk menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis. Contohnya: abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan sejenisnya.
- Keterangan tujuan berfungsi untuk menunjukkan informasi atau maksud. Contohnya untuk, supaya, agar, dan sejenisnya.
- Keterangan cara berfungsi untuk menunjukkan langkah atau tahap. contohnya dengan dan secara.
2. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk. Beberapa konjungsi yang sering digunakan dalam teks cerita inspiratif antara lain:
- Konjungsi pertentangan, contohnya tetapi, namu, walaupun, meskipun dan sekalipun.
- Konjungsi konsekuensi, contohnya dengan demikian atau maka.
- Konjungsi akibat, contohnya akibatnya atau oleh sebab itu.
3. Menggunakan kalimat majemuk
Terdapat dua jenis kalimat majemuk yang digunakan dalam teks cerita inspiratif, yaitu majemuk setara dan majemuk bertingkat.
- Majemuk setara: Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. Struktur kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
- Kalimat majemuk bertingkat: jenis kalimat ini adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti tersebut.
Struktur teks cerita inspiratif
Teks cerita inspirasi dibangun berdasarkan struktur yang ada didalamnya. Berikut penjelasan singkat mengenai struktru teks cerita inspirasi:
- Orientasi
Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh atau penggambaran situasi. Pengenalan tersebut dapat berupa tempat lahir, kondisi sosial, budaya, atau masa kecil tokoh yang menjadi sorotan dalam teks cerita inspiratif.
- Rangkaian peristiwa
Bagian yang menceritakan secara kronologis apa saja yang dialami oleh tokoh. Peristiwa yang diceritakan sebisa mungkin yang memiliki kaitan erat dengan amanat dalam cerita inspiratif. Teks cerita inspiratif berbeda dengan biografi, sehingga tidak perlu menceritakan seluruh riwayat hidup tokoh.
- Komplikasi
Terjadi permasalahan pada peristiwa yang diceritakan. Masalah tersebut jadi konflik batin tokoh dalam teks cerita inspiratif. Permasalahan ini pula yang nantinya akan membawa cerita menjadi hal yang membuat pembaca bersemangat dan termotivasi.
- Resolusi
Bagian yang merupakan tahap di mana tokoh menetapkan jalan untuk menghadapi masalahnya. Perjuangan yang telah dilakukan tokoh dalam menghadapi permasalahan, dikemukakan melalui tahap ini. Permasalahan pun perlahan hilang.
- Koda
Bagian akhir dalam teks cerita inspiratif. Biasa ditutup dengan narasi tentang keadaan tokoh atau situasi setelah terjadi resolusi. Pada beberapa teks cerita inspiratif, penulis menyampaikan pesan atau amanat pada bagian koda.
Baca juga: Struktur Teks Cerita Sejarah
Contoh
Thomas Alva Edison merupakan salah satu orang yang berpedan dalam perkembangan peradaban manusia. Berbagai penemuannya sangan berguna bagi banyak orang. Edison lahir di Amerika, tepatnya di Milan, Ohio pada 11 Februari 1847.
Edison dan keluarganya sempat pindah dari Ohio ke Michigan. Semasa sekolah ia selalu mendapat nilai terendah di kelas. Guru menganggapnya bodoh, sehingga ia dikeluarkan dari sekolah. Meski demikian, ibu Edison tidak menyerah pada anaknya.
Ibu Edison adalah guru. Maka ia mengajari sendiri anaknya. Sejak usia 11 tahun Edison sudah mulai membuat penemuan-penemuan di laboratorium kecilnya, di ruang bawah tanah. Pada 1868 Edison menemukan sistem interkom elektrik, tetapi penemuannya kurang mendapat perhatian orang. Edison tidak menyerah. Ia terus meneliti sambil bekerja menjadi loper koran, operator telegraf, sampai menerbitkan koran secara mandiri.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Orang-orang mulai menaruh perhatian pada penemuan Edison. Sampai akhirnya, ia menjadi pengusaha sekaligus penemu hebat. Beberapa penemuan yang ia pelopori, yaitu stock ticker, lampu pijar listrik, fonograf, fonomotor, vitascope, dan lain sebagainya.
Melalui kisah Thomas Alva Edison, kita belajar bahwa bodoh atau pintar tidak menjadi kunci kesuksesan seseorang. Jangan merendahkan atau menghina orang lain hanya karena ia tidak pandai dalam satu hal tertentu. Setiap orang dapat menjadi orang yang hebat selama ada peluang, kemauan yang kuat, dan kerja keras.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.