Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Saudara di Sudan (1956-2011)

Baca di App
Lihat Foto
AP
Ribuan warga sipil Sudan Selatan mengungsi untuk menghindari konflik bersenjata.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Republik Sudan merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Afrika Timur. Republik Sudan menjadi negara berdaulat pada tahun 1956 dengan bantuan dari Mesir dan Inggris.

Pasca kemerdekaan Sudan, muncul sebuah konflik antara pemerintah Sudan yang berpusat di Utara dan kelompok pemberontak yang berpusat di Selatan.

Pasca kemerdekaannya, konflik Sundan berkembang menjadi perang saudara antara Sudan Utara dan Sudan Selatan.

Latar belakang konflik

Perang saudara di Sudan berlangsung dari tahun 1956 hingga 2011. Berikut faktor-faktor yang menjadi latar belakang Perang saudara di Sudan:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Konflik Libya: Runtuhnya Rezim Muammar Khadafi

Jalannya perang saudara

Dalam jurnal Krisis di Sudan: Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 (2013) karya Humaeniah, perang saudara pertama di Sudan berawal dari perjanjian Mesir di Sudan pada abad ke-19 Masehi.

Dalam perjanjian ini, masyarakat Sudan yang berkulit hitam sering dijadikan sebagai budak oleh warga Arab. Hal tersebut menyebabkan kesenjangan sosial dan politik antara warga Arab dan kelompok kulit hitam di Sudan.

Pada masa transisi pemerintahan pasca kemerdekaan, partai politik Sudan Utara mampu memenangkan pemilihan parlemen Republik Sudan.

Pemerintahan Sudan Utara cenderung bersifat deskriminatif terhadap masyarakat Sudan Selatan. Hal ini menimbulkan gerakan perlawanan bersenjata di kawasan Sudan Selatan.

Baca juga: Sejarah Krisis di Mesir (2011)

Dalam buku Sejarah Afrika (2016) karya Darsiti Soeratman, perang saudara di Sudan mulai mereda setelah kemunculan Southern Sudan Liberation Movement (SSLM). SSLM dibentuk oleh Joseph Lagu pada tahun 1971 dengan tujuan mengorganisir pergerakan kemerdekaan Sudan Selatan.

Pada tahun 1972, Sudan Utara dan SSLM sepakat untuk menandatangani Perjanjian Addis demi perdamaian Republik Sudan.

Dalam perjanjian tersebut, akan diadakan pembentukan pemerintahan otonomi di Sudan Selatan. Namun, pada realitasnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Sudan Selatan.

Pada tahun 1983, muncul perang saudara Sudan kedua yang disebabkan oleh kebijakan Islamisasi Republik Sudan oleh Ja’afar Nimeiri.

Baca juga: Revolusi Melati dan Krisis Tunisia (2010)

Akhir perang

Perang Saudara Sudan berakhir setelah disepakatinya perjanjian damai yang menyeluruh pada tahun 2005.

Perjanjian tersebut mengatur pengadaan referendum bagi masyarakat Sudan Selatan. Referendum tersebut menghasilkan kemerdekaan bagi Sudan Selatan.

Pada tahun 2011, Republik Sudan Selatan terbentuk dan memperoleh pengakuan internasional dari PBB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi