KOMPAS.com - Gaya seni rupa murni Indonesia memiliki keunikan dan keragaman. Ini tidak lepas dengan kebudayaan dan peradaban manusia yang berada di daerah Indonesia.
Karya seni rupa dimasing-masing wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda.
Dikutip dari buku Mari Belajar Seni rupa (2010) karya Tri Edy Margono, karya seni rupa murni memiliki tiga corak yang terbagi menjadi.
Berikut gaya atau corak karya seni rupa murni Indonesia:
- Gaya Primitif
Gaya karya seni zaman primitif memiliki sifat alami dengan media sederhana, contohnya lukisan yang ditemukan pada dinding gua.
Gaya seni primitif juga ditemukan pada seni patung pedalaman, misalnya pada patung-patung tradisional di Papua, Suku Dayak di Kalimantan, serta di Toraja.
Baca juga: Perkembangan Seni Rupa Murni Indonesia
- Gaya Klasik
Gaya seni rupa klasik merupakan peninggalan dari periode Hindu, Buddha, dan Islam. Peninggalan zaman Hindu-Buddha, antara lain berupa bangunan candi, seni hias, patung, dan relief.
Karya seni rupa yang dihasilkan pada zaman Islam umumnya bercorak dekoratif dan stilasi.
Warisan budaya seni rupa Islam berupa arsitektur bangunan masjid, seni hias kaligrafi, seni ukir, seni pahat batu nisan, serta batik dan wayang.
- Gaya Modern
Pada zaman modern gaya atau corak seni rupa banyak berkembang seperti:
- Romantisme
Aliran tersebut umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para pahlawan purba. Banyak juga menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan.
- Naturalisme
Melansir Erizal (2018) dalam jurnal berjudul Eksistensi Alam Minang Dalam Lukisan Seniman Sumatera Barat, menuliskan bahwa naturalis adalah karya seni rupa yang teknik penerapannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni.
Baca juga: Fungsi dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Dalam karya seni rupa aliran naturalisme seniman terikat pada proporsi, anatomi, prespektif, dan teknik pewarnaan untuk menghasilkan kemiripan lukisan sesuai dengan obyek yang dilihat mata.
Lukisan-lukisan beraliran naturalisme lebih banyak menghasilkan gambar-gambar alam seperti gunung, pedesaan, pantai, dan pemandangan alam yang ada di bumi.
Karya seni rupa aliran naturalisme juga dapat berbentuk lukisan tentang orang-orang yang masih asli dengan tradisinya sendiri, seperti lukisan tentang orang desa atau anak-anak yang sedang bermain di alam bebas.
- Realisme
Aliran realisme adalah aliran kenyataan yang sesungguhnya, melukiskan dan meresapkannya pada kenyataan sehari-hari tanpa memberi suasana di luar kenyataan, tanpa menjiwai dengan perasaan romantis.
Sesungguhnya aliran realisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan dunia tanpa ilusi tanpa menggunakan penghayatan dalam menemukan dunia.
Baca juga: Seni Rupa Terapan Nusantara: Pengertian dan Sejarahnya
- Impresionisme
Arsan Nyoman (1983) dalam buku Dasar-dasar Seni Lukis, unsur-unsur yang menimbulkan reaksi-reaksi saraf ke mata, ciri khas dari aliran impressionisme.
Aliran ini mengandalkan warna-warna yang cerah atau terang. Maka kesan dari aliran impresionisme adalah tanggapan sesaat, menghilangkan detail dengan penggunaan warna-warna cemerlang.
- Ekspresionisme
Melansir Soedarso (2000) dalam buku Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, bahwa ekspresionis ditujukan pada seorang yang menekuni atau menciptakan lukisan-lukisan yang bersifat ekspresif.
Ekspresionisme sendiri adalah suatu aliran yang berusaha untuk melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana seperti kesedihan, kekerasan, ataupun tekanan batin yang berat.
Jadi baik bentuk maupun warnanya diubah sedemikian rupa sehingga menunjang pelukisan suasana seperti itu.
Baca juga: Unsur Seni Rupa Murni
- Abstrak
Abstraktivisme adalah seni lukis yang dalam penggambaranya meninggalkan kenyataan sama sekali, sedangkan nilai estetisnya dinyatakan dalam pola atau struktur bentuk, garis, dan warna.
Kadang obyek real (nyata) tetapi sedemikian digayakan, dikaburkan atau diturunkan sama sekali pada bentuk dasarnya, sehingga bentuk itu tidak dapat dikenali sama sekali.
- Dekoratif
Seni dekoratif adalah seni yang bersifat menghias dan mempunyai unsur-unsur flat, artinya datar, mengabaikan gelap terang, volume tidak menjadi masalah dan tidak adanya prespektif, aliran dekoratif banyak kita temukan seperti halnya lukisan primitif, atau seni lukis Mesir.
- Pointilisme
Salah satu penggunaan titik sebagai salah satu ciri khas karya seni yaitu pada saat pergerakan karya seni Impresionisme.
Pergerakan tersebut dikenal dengan nama Pointilisme yang dipelopori oleh seniman Perancis, Georges Seurat.
Baca juga: Asas-Asas dalam Seni Rupa Murni
Pointilisme merupakan sebuah teknik melukis dengan memanfaatkan titik-titik kecil dari warna asli yang diaplikasikan menjadi sebuah pola untuk membentuk sebuah image.
- Kontemporer
Pengertian seni rupa kontemporer berarti seni rupa yang diciptakan terikat pada berbagai konteks ruang dan waktu yang menyelimuti seniman, audiens dan medannya.
Istilah kontemporer sendiri berasal dari Bahasa Inggris “contemporary” yang berarti apa-apa atau mereka yang hidup pada masa yang bersamaan.
Artinya Seni rupa kontemporer bersifat kekinian karena diciptakan di masa yang masih bersamaan dengan kita dan dunia seni secara umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.