Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Teater Nusantara

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Seniman yang tergabung dalam Teater Koma membawakan teatrikal berjudul J.J Sampah-Sampah Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019). Lakon J.J Sampah-Sampah Kota bercerita tentang pasangan suami istri bernama Jian dan Juhro, yang hidupnya bisa dibilang tidak beruntung dan akan digelar selama kurang lebih sepuluh hari, mulai dari tanggal 8 sampai 17 November 2019 di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Teater Nusantara bisa juga disebut sebagai teater daerah atau juga teater etnis, karena berasal dan berkembang dari kebudayaan suku bangsa atau etnis.

Dalam teater Nusantara mencakup seni pertunjukan teater tradisional dan teater modern yang berada di wilayah Nusantara. 

Jenis teater Nusantara yang ada berbagai wilayah Indonesia bervariasi. Hasil karya teater tersebut sebagai pemenuhan pada upacara, kesenian, dan hiburan.

Dilansir dari buku Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia (2004) karya Jakob Sumardjo, penggolongan teater dibagi menjadi dua. 

Berikut penggolongan teater: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teater tradisional merupakan teater yang berkembang di kalangan budaya etnik (suku bangsa) Indonesia. Teater tradisional sudah ada sebelum zaman Hindu-Buddha. 

Baca juga: Seni Teater Kontemporer: Pengertian dan Cirinya

Dikutip dari buku Mengenal Teater Tradisional di Indonesia (2006) karya Kasim Achmad, pada zaman dulu tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual.

Di mana banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual dan merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan. 

Bentuk-bentuk tradisional seperti teater orang, teater boneka, teater istana, atau teater rakyat.

 Teater tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

Fungsi teater tradisional adalah: 

Baca juga: Penjelasan dan Sejarah Seni Teater Nusantara

Berikut beberapa bentuk teater tradisional, yakni: 

Teater rakyat lahir di tengah-tengah rakyat dan masih menunjukkan kaitan dengan upacara adat dan keagamaan.

Teater rakyat merupakan kelompok teater yang tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat di kampung-kampung dan menyerap sifat-sifat rakyat sebagai pendukungnya.

Teater rakyat memiliki ciri yang berbeda dengan teater keagamaan dan teater istana.

Cerita teater rakyat biasanya diambil dari kisah yang populer di kalangan rakyat atau penggalan-penggalan dari kehidupan sehari-hari.

Perlengkapan pentas dan busana yang dikenakan pemain seadanya. Gaya berperan spontan dan improvisatoris dengan banyak lawakan yang sedikit vulgar.

Pementasan dilaksanakan di mana saja, di halaman rumah, lapangan, atau terminal. Dalam teater rakyat, hubungan antara pemain dan penonton sangat akrab.

Baca juga: Seni Dekoratif: Pengertian, Fungsi, Jenis Motif

Unsur pokok teater rakyat adalah pada cerita, pelaku, penonton. Contoh teater rakyat seperti, Makyong dan Mendu (Riau dan Kalimantan Barat), Randai (Sumatra Barat), Mamanda (Kalimantan Selatan), atau Arja (Bali).

Berikut ciri-ciri teater rakyat: 

  • Cerita tanpa naskah, digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi, dan kehidupan sehari-hari
  • Penyajian dengan dialog, tarian, dan nyanyian
  • Unsur lawakan selalu muncul
  • Nilai dan laku dramatik spontan
  • Pertunjukkan mempergunakan tetabuhan/musik tradisional
  • Penonton mengikuti pertunjukkan secara santai dan akrab
  • Mempergunakan bahasa daerah
  • Tempat pertunjukkan terbuka dalam bentuk arena (dikelilingi penonton).
  • Teater Istana (Teater Klasik)

Teater istana adalah kelompok teater etnis yang pada awalnya didukung dan dikembangkan oleh para bangsawan, baik di istana maupun kabupaten.

Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia

Ciri-ciri teater klasik adalah: 

  • Mapan
  • Sebagian besar lahir di pusat-pusat kerajaan (keraton) dan sudah mencapai hasil puncak
  • Berlakunya kesantunan dan tata krama istana atau kabupaten.
  • Teater Transisi

Bersumber pada teater tradisional umumnya, dengan gaya penyuguhannya telah dipengaruhi oleh teater Barat.

  • Teater Upacara Keagamaan

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), teater upacara keagamaan masih kuat berakar dalam fungsi ritualnya.

Topeng Cirebon juga dapat dikelompokkan ke dalam teater upacara keagamaan. Teater keagamaan memiliki sifat-sifat yang khas.

Baca juga: Perkembangan Seni Rupa Murni Indonesia 

Tempat pementasan biasanya berupa ruangan atau halaman bangunan ibadah atau tempat yang dianggap sakral melalui upacara.

  • Teater Modern

Teater modern disebut juga teater masa kini atau teater baru yang pada awalnya bertolak dari teater modern Barat.

Namun, dalam perkembangannya semakin dipengaruhi dan memanfaatkan teater tradisional sebagai sumber.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi