Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Organisasi Militer Regional dan Global terhadap Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
IPPHOS
Presiden Soekarno tatkala menyampaikan pidato pembukaan Konferensi Asia Afrika di Bandung. Di latar belakang antara lain tampak PM India Nehru, PM Birma U Nu, Pm Ali Sastroamidjojo serta para pemimpin negara sponsor KAA lainnya.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kemunculan organisasi militer skala regional dan global pasca Perang Dunia II memberikan banyak pengaruh terhadap dinamika politk Indonesia.

Menghadapi kemunculan organisasi militer tersebut, Indonesia lebih memilih untuk bersikap netral dan tidak bergabung dengan organisasi militer manapun.

Politik Bebas Aktif

SIkap netral Indonesia dalam menghadapi kemunculan organisasi militer telah sesuai dengan arah politik luar negeri Bebas Aktif Indonesia.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C Riclefs, politik bebas aktif adalah sikap Indonesia yang mempunyai jalan atau pendirian sendiri dalam menghadapi masalah internasional tanpa memihak pada blok Barat maupun blok Timur serta turut berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesa, Politik Bebas Aktif

Bangsa Indonesia sadar bahwa organisasi militer regional dan global yang ada di dunia berkaitan dengan ambisi golongan Blok Barat dan Blok Timur untuk bersaing memperebutkan pengaruh negara-negara di dunia.

Sehingga, Indonesia sebagai negara berdaulat tidak ingin terpengaruh oleh konflik kepentingan dua golongan tersebut.

Dengan pelaksanaan politik bebas aktif, Indonesia dapat memposisikan dirinya sebagai subyek dalam menentukan kebijakan politik luar negeri.

Hingga sekarang, Indonesia masih tetap mempertahankan netralitas dengan tidak bergabung dengan organisasi militer manapun.

Baca juga: Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Pembentukan GNB

Meski tidak mengikuti organisasi militer regional dan global, Indonesia tetap berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Dilansir dari website resmi Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Indonesia menjadi pelopor Gerakan Non-Blok (GNB) bersama empat negara lainnya pada 1961.

Pembentukan GNB bertujuan untuk turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur) dalam Perang Dingin.

Selain itu, Indonesia juga ingin mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota GNB dengan membantu perjuangan negara-negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.

Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya Gerakan Non-Blok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi