Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Pendekatan dalam Ilmu Antropologi

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/pch.vector
Ilustrasi ilmu antropologi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Salah satu ciri ilmu pengetahuan adalah memiliki metode pendekatan untuk mengkaji suatu obyek. Metode pendekatan hadir sebagai cara pandang sebuah ilmu pengetahuan terhadap suatu masalah.

Selain itu, metode pendekatan juga berfungsi untuk membedakan ilmu pengetahuan satu dengan ilmu pengetahuan lainnya. Antropologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan pastinya juga memiliki metode pendekatan.

Dilansir dari buku Sketsa Dasar Mengenal Manusia dan Masyarakat (2020) karya Gregor Neonbasu, dijelaskan bahwa metode pendekatan dalam Ilmu Antropologi dibedakan menjadi dua aliran, yaitu:

Aliran tradisional

Ada dua jenis pendekatan dalam aliran tradisional ini, yaitu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendekatan komparatif merupakan pendekatan yang merujuk pada pola perbandingan dengan meletakkan dua hal budaya pada sisi yang sama dan juga menjelaskan sisi-sisi yang berbeda.

Baca juga: Etnografi dalam Ilmu Antropologi

Dalam buku Antropologi Budaya (2002) karya I Gede A. B. Wiranata, pendekatan holistis merupakan pendekatan secara menyeluruh untuk memperoleh segala hal yang berkaitan dengan manusia.

Pendekatan holistis dilakukan dengan memperhatikan keseluruhan aspek sebagai unit yang bersifat fungsional atau sebagai satu sistem yang utuh. Pendekatan ini berusaha mencari jejaring yang mencakup keseluruhan ruang lingkup kehidupan manusia.

Aliran kontemporer

Ada tiga jenis pendekatan dalam aliran kontemporer, yaitu:

Pendekatan partikularistik merupakan pendekatan yang berawal dari sesuatu yang terbatas, kemudian menarik kesimpulan untuk sesuatu yang lebih luas dan umum.

Dalam pendekatan ini, peneliti berangkat dari sesuatu yang bersifat partikular, kemudian berusaha untuk masuk pada sesuatu yang berlaku umum di mana-mana.

Tokoh yang menggunakan pendekatan ini antara lain E.E. Evans Pritchard yang melakukan penelitian kepada Suku Nuer di Afrika Selatan dan Prof. Fox yang melakukan penelitian di Rote, Nusa Tenggara Timur.

Pendekatan interpretatif pertama kali dikemukakan oleh Clifford Geertz ketika membuat penelitian tentang islam di Maroko dan Indonesia (Jawa dan Bali).

Baca juga: Sub Ilmu Antropologi

Pendekatan interpretatif bersifat humanistik karena seluruh ungkapan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan setiap subyek manusia selalu menjadi pusat perhatian dengan saksama.

Hal tersebut bisa terjadi karena pendekatan interpretatif dapat menempatkan semua kepentingan masyarakat sebagai kunci dan pokok kajian intelektual. Termasuk juga deskripsi tentang seluruh gejolak spiritual.

Pendekatan struktural adalah pendekatan analisis data dengan memperhatikan elemen-elemen kunci dari berbagai dimensi sekunder dari obyek yang diteliti dengan seimbang. Pendekatan ini pertama kali dikembangkan oleh Prof. Fox.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi