Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Menyusun Teks Berita

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi berita
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Jurnalisme tidak hanya bidang yang menjadi dominasi wartawan. Semua orang dapat menulis teks berita asalkan mematuhi kaidah-kaidah jurnalistik.

Di era dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, informasi mudah didapatkan. Kita dapat menulis berita apa saja yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Dilansi dari Menuju Jurnalisme Berkualitas: Kumpulan Karya Finalis dan Pemenang Mochtar Lubis Award 20008 (2009) terbitan KPG, makin meluasnya citizen journalism (jurnalisme warga) dan blogs merupakan pertanda bahwa publik ingin berpartisipasi dan ikut serta dalam diskusi publik yang menyangkut nasib serta masa depan mereka.

Sementara menurut Herman RN dalam buku Jurnalistik Praktis (2018), berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news value), aktual, faktual, penting, dan menarik.

Langkah menyusun teks berita adalah sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Riset

Dalam tahap ini kita mencari bahan atau topik apa yang kira-kira layak ditulis menjadi berita. Tidak semua informasi dan peristiwa dapat dituangkan dalam teks berita. Informasi atau peristiwa tersebut harus memenuhi beberapa hal dalam nilai berita.

Nilai berita antara lain harus berpengaruh bagi masyarakat (magnitude), memiliki keterikatan dan kedekatan dengan pembaca (proximity), aktual, berdampak, unik, ada konflik, ada kejutan, melibatkan tokoh publik, menimbulkan ikatan kemanusiaan (human interest), dan faktual. Nilai-nilai tersebut tidak harus semuanya ada, tetapi minimal memenuhi beberapa di antaranya.

Kita harus memilih tema yang sesuai nilai berita. Misalnya kita dapat menulis dengan tema peran karang taruna dalam menanggulangi Covid-19, hasil Pilkada di daerah kalian, kecelakaan, bencana, atau kegiatan-kegiatan sederhana yang berdampak besar bagi masyarakat.

Maka, riset menjadi hal penting karena kita harus mengetahui apa yang akan kita tulis. Riset dapat berupa riset pustaka atau menggali informasi awal dari orang terdekat.

Baca juga: Teks Berita: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan

2. Observasi

Setelah menentukan tema melalui riset, kita meninjau bahan yang akan dijadikan berita. Kita bisa melakukan observasi tempat atau narasumber. Pastikan keduanya sesuai dan relevan dengan berita yang akan kita tulis. Observasi berguna untuk memastikan validitas informasi.

3. Menyusun draf pertanyaan

Agar tidak terbata-bata dalam menggali informasi dari narasumber, kita perlu membuat draf pertanyaan. Pastikan pertanyaan memuat unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how). Siapkan pertanyaan sedetail mungkin agar tidak ada informasi yang terlewat. Tulis pertanyaan dalam catatan agar tidak lupa.

Gunakan pertanyaan terbuka agar narasumber mau menjelaskan. Kurangi menggunakan pertanyaan tertutup yang jawabannya hanya ya atau tidak. Kita harus mendapat informasi detail dari narasumber.

 

4. Reportase atau wawancara

Kita dapat terjun langusng ke lapangan tempat peristiwa terjadi, lalu melakukan reportase. Kita juga dapat membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber untuk melakukan wawancara. Narasumber yang dipilih harus yang berkaitan erat dengan peristiwa atau tema yang kita angkat dalam teks berita.

Rekamlah percakapan dengan narasumber selama wawancara. Sebelumnya, minta izin terlebih dahulu untuk merekam. Bersikaplah sopan. Bila jawaban narasumber melebar, jangan takut untuk memintanya fokus pada pertanyaan yang kalian ajukan.

5. Transkrip

Tulis hasil wawancara. Tidak semua kutipan dari narasumber dimasukkan dalam teks berita. Pilih kutipan yang paling relevan. Untuk berita hard news, ambil dua atau tiga kalimat kutipan langsung yang paling mewakili tema berita yang kalian angkat.

Bila bahasa atau penyampaian narasumber kurang dapat dipahami melalui kutipan langsung, ubah jadi kutipan tidak langsung. Kita dapat mengolah apa yang disampaikan narasumber dengan bahasa yang lebih ringkas.

Biasanya disertai dengan verba pewarta, seperti mengatakan, menjelaskan, menurut, berpendapat, mengungkapkan, menjabarkan, berkata, berpendapat, dan sejenisnya.

Baca juga: Pengertian Teks Berita

6. Tulis berita

Pola penulisan teks berita mengikuti jenis berita yang ditulis. Dalam media cetak dan online kita paling sering menemui teks berita dengan jenis hard news.

Pola penulisannya disebut dengan pola piramida terbalik. Disebut piramida terbalik karena urutan prioritas informasi, yang paling penting disampaikan di awal. Sedangkan bagian di bawahnya adalah pelengkap dari informasi tersebut.

Berikut pola penulisan teks berita hard news:

  • Judul: judul teks berita harus singkat, padat, jelas, dan mewakili isi berita.
  • Lead: disebut juga teras berita. Bagian ini menempati urutan paling puncak dan menjadi prioritas utama dalam penulisan berita. Informasi yang ada pada lead harus memuat 5W+1H. Pastikan pembaca dapat mengetahui inti dari berita hanya dengan membaca lead.
  • Neck: disebut juga leher berita. Bagian ini menjadi penyalur antara lead dan badan berita.
  • Body: disebut juga tubuh berita. Berisi urutan peristiwa, serta menjabarkan unsur why (mengapa) dan how (bagaimana).
  • Body lanjutan: bagian yang menjadi pelengkap dalam berita. Bagian ini tidak menjadi prioritas pemberitaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi