Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-Jenis Kain Tenun

Baca di App
Lihat Foto
Satriadi Ketua Asosiasi pengerajin tenun Lombok Tengah
kerajinan kain tenun Lombok Tengah
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Indonesia memiliki beragam jenis kain atau tekstil produksi lokal yang menjadi bukti peradaban budaya masyarakatnya.

Salah satunya adalah kain tenun yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores hingga Timor.

Kain tenun biasa dipakai untuk pakaian sehari-hari, sebagai busana adat, kostum tarian, bentuk barang penghargaan dan penghormatan dalam perkawinan.

Dikutip dari buku Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun (2010) karya Teguh Prayitno, kerajinan tenun telah lama dikenal di Indonesia, kerajinan tersebut merupakan warisan budaya secara turun temurun. 

Sampai saat ini kerajinan tenun masih dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajinan tenun di Indonesia dibagi menjadi dua wilayah pembagianalat tenun, pembagian kedua wilayah ini mengakibatkan setiap wilayah mempunyai ciri khas dan motif berbeda.

Baca juga: Filosofi Motif Kain Tenun Lurik

Berikut beberapa jenis kain tenun di Indonesia: 

Tenun di Minangkabau pada awalnya tidak hanya terdapat di Pandai Sikek, tetapi di nagari atau wilayah lain seperti Silungkang, Koto Gadang, Koto nan Ampek dan Kubang.

Di Minangkabau, kain Songket pada umumnya digunakan ketika acara adat, seperti perkawinan, batagak gala (melantik penghulu) dan penyambutan tamu-tamu penting.

Songket Pandai Sikek memiliki nilai-nilai seperti keindahan, ketekunan, ketelitian dan kesabaran yang dimilikinya dapat menjadi acuan bagi penggunanya maupun pembuatnya.

Kain Songket merupakan pakaian adat masyarakat Palembang. Kain songket umumnya digunakan dalam acara-acara resmi maupun dalam upacara adat pernikahan.

Pada saat acara pernikahan, mulai dari mempelai pria, mempelai wanita, keluarga mempelai, hingga tamu yang hadir menggunakan Songket.

Songket juga umum digunakan oleh penari Gending Sriwijaya (tarian selamat datang) dalam acara-acara penyambutan.

Baca juga: Kain Tenun Lurik: Pengertian, Corak dan Fungsinya

Ulos adalah kain tenun khas Batak yang berbentuk selendang. Kain yang biasanya ditenun dengan benang berwarna emas dan perak ini didominasi oleh warna merah, hitam, dan putih.

Kain ulos tidak hanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari, tapi juga dalam upacara adat.

Pemakaian ulos secara garis besar dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  • Siabithononton (dipakai di badan) seperti Ulos Ragidup
  • Sihadanghononton (dililit di kepala atau ditenteng)
  • Sitalitalihononton (dililit di pinggang).

  • Tenun Troso (Jepara)

Kain tenun khas Jepara ini adalah tenun ikat yang artinya kriya tenun yang berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsi yang sebelumnya diikat untuk membentuk motif tertentu dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.

Ciri khas motif tenun ikat Troso mengadopsi dan atau sesuai pesanan dari luar daerah terutama Bali, Flores, dan Sumbawa.

Baca juga: Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

  • Kain Tapis (Lampung)

Melansir situs Dinas Pariwisata Lampung, tapis adalah kain wanita berbentuk sarung yang terbuat dari tenun benang kapas dengan motif alam flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan perak dengan cara sulam cucuk.

Tapis dipakai oleh wanita dari suku yang ada di masyarakat adat Saibatin dan masyarakat adat Pepadun yang berarti kain tapis digunakan oleh wanita Lampung dipesisir dan pedalaman.

Kain tersebut dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga dan muli-muli (gadis) pada waktu senggangnya dengan tujuan memenuhi tuntutan adat istiadat yang masih sakral. 

Karena kain tapis merupakan salah satu bagian penting pakaian adat. Cikal bakal kain tapis dimulai sejak abad ke-2 SM dengan motif pohon hayat, flora dan fauna.

  • Tenun Baduy

Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Perbedaan masyarakat Baduy luar dan Baduy Dalam bisa dilihat dari pakaian yang mereka gunakan.

Baca juga: Seni Kriya sebagai Kerajinan Tangan 

Masyarakat Baduy Luar menggunakan pakaian berwarna gelap seperti hitam dan biru, sedangkan masyarakat Baduy Dalam menggunakan pakaian berwarna putih dan hitam.

Motif tenun khas yang dimiliki oleh suku baduy diantaranya tenun aros, poleng hideung, adu mancung, dan boeh atau bosaan.

  • Tenun Sesek (Lombok)

Lombok memiliki kekayaan budaya dalam wujud kain tenun yang disebut kain sesek.

Kain kebanggaan masyarakat Sasak ini telah menjadi identitas sejak beberapa abad silam. Kain sesek biasa dipakai sebagai pakaian tradisional yang dikenakan saat upacara adat.

Motif yang digunakan pada kain sesek berupa rumah tradisional Sasak, lumbung padi, atau aneka binatang laut dan hewan ternak.

  • Tenun Siak (Riau)

Melansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Siak, Tenun Siak adalah tenunan yang dibuat (ditenun) dengan menggunakan benang katun atau benang sutera yang diberi motif benang emas dengan berbagai motif seperti pucuk rebung, siku keluang, tampuk manggis dan lain-lain.

Baca juga: Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Kesenian

  • Tenun Gringsing

Dikutip dari Jurnal Tenun Gringsing Korelasi Motif, Fungsi, dan Arti Simbolik (2014) karya Sri Utami, kain tenun tradisional yang menjadi kebanggan masyarakat Bali Aga Tenganan Pagringsingan, Karangasem.

Tenun gringsing atau wastra gringsing merupakan salah satu kain tradisional khas Bali yang terbuat dari benang kapas dengan ragam hias motif yang dibentuk dari dobel ikat atau tenun ganda, yaitu mengikat benang lungsi dan benang pakan sekaligus.

Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, mulai satu hingga lima tahun dan dilakukan dengan teknik khusus yang sangat sukar.

 Hasil jadi tenunan ini akan membuat pola geometris rapi yang serasi dan sangat indah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi