Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Pendahuluan di Jakarta (1945-1946)

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Perundingan Pendahuluan di Jakarta
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perundingan Pendahuluan di Jakarta merupakan sebuah upaya diplomasi untuk menyelesaikan konflik bersenjata antara Indonesia dan Belanda pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Perundingan Pendahuluan di Jakarta dilaksanakan secara bertahap dari bulan Oktober 1945 hingga Maret 1946.

Pelaksanaan Perundingan Pendahuluan di Jakarta disebabkan oleh peristiwa perang kemerdekaan antara Indonesia dan Belanda pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pasca berakhirnya Perang Dunia II, Belanda kembali ke Indonesia untuk menggagalkan kemerdekaan Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Serangan Umum 1 Maret 1949

Kedatangan pasukan Belanda tersebut mendapat perlawanan dari seluruh bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia bergabung dengan tentara untuk melakukan perlawanan terhadap ambisi kekuasaan Belanda.

Akhirnya, terjadi pertempuran berdarah di seluruh kota Indonesia yang disinggahi oleh tentara Belanda.

Jalannya perundingan

Pelaksanaan perundingan pendahuluan antara Indonesia dan Belanda ditengahi oleh pimpinan pasukan Inggris bernama Sir Archibald Clark Kerr.

Dalam perundingan ini, Belanda mendelegasikan gubernur jenderal NICA bernama H.J Van Mook dan pemerintah Indonesia diwakili oleh tokoh nasional seperti Sutan Sjahrir dan Agus Salim.

Pada 10 Februari 1946, Van Mook mengusulkan status Indonesia adalah negara dominion di bawah persemakmuran kerajaan Belanda. Beirkut usul Van Mook dalam perundingan pendahuluan di Jakarta:

Baca juga: Sejarah Tri Koro Dharmo

  1. Indonesia menjadi negara persemakmuran berbentuk federasi yang memiliki pemerintahan sendiri dibawah naungan Kerajaan Belanda.
  2. Urusan dalam negeri diatur oleh pemerintah Indonesia, sedangkan urusan luar negeri diatur oleh Kerajaan Belanda.
  3. Indonesia harus menjalankan pemerintahan peralihan sebelum resmi menjadi negara federasi.
  4. Indonesia akan menjadi negara anggota PBB

Usulan dari Belanda tersebut mendapat penolakan dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa Belanda tidak serius dalam memberikan kedaulatan Indonesia.

Dalam buku Jejak Revolusi 1945: Sebuah Kesaksian Sejarah (1989) karya P.R.S Mani, pada pertengahan Maret 1946, pihak Indonesia mengajukan usul balasan kepada Van Mook yang berisi:

  1. Belanda harus mengakui kedaulatan penuh atas Indonesia
  2. Belanda harus menarik seluruh tentaranya dari wilayah Indonesia
  3. Selama masa perundingan, seluruh aktivitas militer antara Belanda dan Indonesia harus dihentikan
  4. Federasi Indonesia dan Belanda hanya akan dilaksanakan dalam masa tertentu tergantung skala prioritas

Baca juga: Sejarah Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Akhir perundingan 

Usulan yang diajukan Indonesia kepada Van Mook ternyata ditolak oleh pihak Belanda. Pada 27 Maret 1946, akhirnya pihak Belanda dan Indonesia dapat berkompromi untuk menandatangani naskah Persetujuan Pendahuluan.

Naskah Persetujuan Pendahuluan berisi, sebagai berikut:

  1. Pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas Jawa dan Sumatera secara de facto.
  2. Penggagasan kesejajaran hubungan antara Indonesia dan Belanda
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi