KOMPAS.com - Partai Syarikat Islam (PSI) merupakan partai politik Islam yang berdiri pada tahun 1923.
Partai ini aktif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi melalui gerakan kooperatif maupun non-kooperatif.
Partai Syarikat Islam berdiri atas gagasan dari Abdul Moeis dan Agus Salim pada Kongres Sarekat Islam 20 Februari 1923 di Madiun.
Pada Kongres Sarekat Islam tahun 1923, para pengurus utama dan pimpinan Sarekat Islam melakukan penegakan disiplin partai terhadap keanggotaan organisasi.
Baca juga: Organisasi Pergerakan Islam Indonesia
Penegakan disiplin partai dilakukan sebagai upaya untuk melenyapkan pengaruh komunis dari Sarekat Islam.
Dalam buku Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (1982) karya Deliar Noer, pendirian Partai Syarikat Islam diiringi dengan pemecatan besar-besaran anggota Sarekat Islam yang berhalauan komunis. Pemecatan tersebut bertujuan untuk meluruskan arah politik Islam dalam gerakan Sarekat Islam.
Perjuangan Partai Syarikat Islam
Pada tahun 1923, wakil-wakil Partai Syarikat Islam seperti Abdoel Moeis dan Agus Salim mengundurkan diri dari Volksraad atau Dewan Rakyat Hindia-Belanda.
Pengunduran diri tersebut disebabkan oleh kekecewaan wakil Partai Syarikat Islam terhadap kinerja Volksraad yang tidak menghasilkan progres apapaun bagi demokratisasi Hindia-Belanda.
Baca juga: PKI dan Perjuangan Pergerakan Nasional
Selain itu, wakil-wakil Partai Syarikat Islam juga menganggap bahwa Volksraad adalah dewan boneka yang dibentuk Belanda untuk meredam perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Setelah keluar dari Volksraad, Partai Syarikat Islam mengadakan kongres Al-Islam pada tahun 1923. Partai Syarikat Islam turut mengundang organisasi pergerakan Islam lain seperti Muhammadiyah, Al-Irsyad dan beberapa komunitas Islam tradisi.
Dalam kongres ini, Partai Syarikat Islam membahas arah perjuangan pergerakan orgnisasi Islam dalam meraih kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pada perkembangannya, Partai Syarikat Islam memperluas gerakannya ke luar negeri. Pada tahun 1927, Agus Salim menghadiri Kongres Al-Islam 2 di Mekkah sebagai wakil dari Partai Syarikat Islam.
Dalam buku Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan (2008) karya Slamet Muljana, kehadiran Agus Salim dalam Kongres Al-Islam 2 tidak membuahkan progres yang signifikan bagi pekembangan Partai Syarikat Islam maupun perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Perundingan Pendahuluan di Jakarta (1945-1946)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.