Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Partai Indonesia Raya (Parindra)

Baca di App
Lihat Foto
Partai Indonesia Raya (Parindra)
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pada dekade 1930-an, banyak muncul partai-partai politik yang menempuh cara-cara koopratif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pergerakan perjuangan secara kooperatif dianggap lebih rasional dan mampu meminimalisasi konfrontasi antara masyarakat pribumi dan pemerintah kolonial yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.

Partai Indonesia Raya atau Parindra merupakan salah satu organisasi pergerakan politik yang aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui cara-cara kooperatif.

Pendirian

Parindra didirikan pada kongres bersama antar organisasi tanggal 24-26 Desember 1935 oleh dr.Sutomo dan tokoh-tokoh nasionalis moderat Indonesia.

Dalam buku Sejarah Pemikiran Indonesia Modern (2013) karya Taufik Abdullah, Parindra merupakan gabungan dari organisasi-organisasi pergerakan seperti, Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, Serikat Betawi, Serikat Ambon, Serikat Minahasa, Sumtranen Bond dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Volksraad: Dewan Rakyat Hindia-Belanda

Latar belakang pembentukan Parindra bermula dari keinginan golongan priayi cendekiawan Jawa untuk membentuk wadah perjuangan politik demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain itu, golongan priayi cendekiawan Jawa juga berkeinginan untuk menerapkan perjuangan kooperatif terhadap kolonialisme Belanda.

Perkembangan

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pada tahun 1937, partai ini memiliki anggota lebih dari 4.600 orang dari seluruh Indonesia.

Pada perkembangannya, cita-cita dan gagasan perjuangan Parindra menarik banyak simpati dari masyarakat Indonesia. Pada tahun 1939, anggota Parindra meningkat hampir 3 kali lipat hingga 11.250 orang.

Perjuangan

Parindra menempuh jalur politik, sosial dan ekonomi untuk mewujudkan cita-cita persatuan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada umumnya, gerakan politik Parindra bersifat kooperatif dengan pemerintah kolonial Belanda. Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu Parindra berani bersikap non-kooperatif terhadap Belanda.

Dalam bidang politik, Parindra memanfaatkan keberadaan Volksraad (Dewan Rakyat) untuk menyampaikan aspirasi tentang kemerdekaan Indonesia dalam bidang pemerintahan.

Selain itu, Parindra juga bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia (GAPI) untuk menyatukan visi partai politik dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Dalam bidang sosial, Parindra mendirikan perkumpulan buruh tani bernama Rukun Tani. Selain itu, Parindra juga rutin mennyebarluaskan gagasan kemerdekaan dengan membentuk percetakan, majalah dan surat kabar yang dikelola secara mandiri.

Dalam bidang ekonomi, Parindra berhasil mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya serta mendirikan koperasi masyarakat pribumi.

Baca juga: Partai Politik Indonesia dalam Volksraad

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi