Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Sejarah Bersifat Sinkronik?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi sejarah.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pemikiran sejarah yang menekankan struktur disebut sinkronik.

Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, syn yang artinya dengan dan khronos’yang berarti waktu atau masa.

Sehingga sinkronik berarti segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa.

Dalam buku Pengatar Ilmu Sejarah (2005) karya Kuntowijoyo, sejarah bersifat sinkronik adalah mempelajari peristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada kurun waktu yang terbatas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika ilmu sejarah bersentuhan dengan aspek ilmu sosial, maka sejarah menjadi ilmu yang sinkronis.

Baca juga: Contoh Sumber Sejarah Sekunder

Sejarah bersifat sinkronik cenderung mampu mengungkapkan sebuah peristiwa masa lampau secara holistis (menyeluruh).

Sejarah sinkronik bertujuan untuk mengungkapkan peristiwa masa lampau secara menyeluruh dalam dimensi ruang, namun terbatas dalam waktu.

Sejarah sinkronik biasanya menggunakan pendekatan multidimensional untuk menguraikan seluruh aspek yang terkandung dalam peristiwa sejarah.

Ciri-ciri

Dalam buku Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (2014) karya Sartono Kartodirdjo, ciri-ciri sejarah bersifat sinkronik adalah :

Baca juga: Contoh Sumber Primer Sejarah

Contoh

Contoh dari sejarah bersifat sinkronik adalah rekonstruksi peristiwa pemberontakan petani Banten pada tahun 1888 oleh Sartono Kartodirdjo.

Dalam penelitiannya, Sartono Kartodirdjo mengusut berbagai aspek yang berpengaruh terhadap munculnya pemberontakan petani Banten pada tahun 1888.

Satono Kartodirdjo juga menghubungkan antara aspek sosial, agama, politik dan pemerintahan untuk menjelaskan bagaimana peristiwa pemberontakan petani Banten berlangsung.

Baca juga: Sumber Sejarah Primer dan Sekunder

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi