KOMPAS.com - Pewarisan sifat adalah hal yang dilakukan oleh makhluk hidup disepanjangan kehidupannya.
Pewarisan sifat pertama kali dicetuskan oleh Gregor Mendel pada tahun 1866. Ada dua hukum yang menjadi dasar pewarisan sifat yaitu hukum Mendel 1 dan hukum Mendel 2.
Hukum Mendel 1 disebut dengan hukum segresi sedangkan hukum Mendel 2 disebut dengan hukum asortasi. Jika kedua hukum tersebut sama-sama membahas pewarisan sifat, apakah yang membedakan keduanya? Mari kita simak pembahasannya dibawah ini!
Soal dan Pembahasan
Jelaskan perbedaan antara hukum Mendel 1 dan 2!
Jawaban:
Definisi
Hukum Mendel 1 disebut dengan hukum pemisahan gen atau hukum segresi yang menyatakan bahwa satu dari dua alel gen akan memisahkan diri pada saat proses pembentukan gamet keturunan.
Baca juga: Penyimpangan Hukum Mendel
Sedangkan hukum Mendel 2 disebut dengan hukum assortment independent atau hukum assotasi yang menyatakan bahwa alel suatu gen tidak akan memengaruhi gen yang lain.
Jenis Percobaan
Hukum segresi dapat dilihat dengan melakukan percobaan persilangan mohibrid sedangkan hukum assortasi dapat dilihat dengan melakukan percobaan persilangan dihibrida.
Dilansir dari Biology LibreTexts, persilangan monohibrida adalah persilahan hibrida (dua individu heterozigot) dengan hanya memerhatikan satu sifat. Sedangkan persilangan dihibrid dalah persilangan hibrida yang memerhatikan dua sifat.
Persilangan
Hukum segresi memperhatikan 2 alel yang berbeda dalam satu gen misalnya menyilangkan tanaman kacang berbunga kuning (YY) dan kacang berbunga hijau (yy).
Menurut hukum segresi, dari kacang berbunga kuning akan disumbangkan 1 alel Y dan dari kacang berbunga hijau akan disumbangkan 1 alel y sehingga gamet keturunan pertama adalah Yy. Persilangan monohybrid hukum segresi menghasilkan rasio keturunan 3 : 1.
Baca juga: Memahami Hukum Mendel
Pada hukum assortasi terlibat dua gen yang tidak akan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya pada persilangan kucing bulu putih ekor pendek (SSbb) dengan kucing bulu coklat ekor panjang (ssBB).
Gen B membawa sifat dominan bulu coklat dan b gen sifat resesif bulu putih, sedangkan gen S membawa sifat dominan ekor pendek dan s gen sifat resesif ekor panjang.
Pada persilangan dihibrid tersebut ada dua sifat yang diperhatikan yaitu warna bulu dan panjang ekor.
Baca juga: Pola Pewarisan Sifat: Kromosom Pindah Silang
Dari hasil persilangan terlihat bahwa warna bulu tidak mempengaruhi panjang ekor, dan yang memengaruhi panjang ekor adalah gen panjang ekornya sendiri yaitu gen S dan s. Perilangan dihibrid berdasarkan hukum assortasi menghasilkan rasio keturunan 9 : 3 : 3 : 1.
(Sumber: Kompas.com/[Silmi Nurul Utami] I Editor: [Rigel Raimarda])
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.