Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruntuhan Kerajaan Kediri

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Yudi (72), penjaga situs Semen di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membersihkan debu yang menempel di arca Garuda Wisnu Kencana, Rabu (11/2/2015). Situs pemandian raja dari Kerajaan Kediri yang ditemukan tahun 1999 itu menjadi salah satu tujuan wisata minat khusus.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kerajaan Kediri adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri sejak tahun 1045 Masehi. Kerajaan ini terletak di lembah sungai Brantas, Jawa Timur.

Kerajaan Kediri mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Kertajaya (1185-1222 Masehi).

Konflik Kertajaya dan Kaum Brahmana

Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, akar keruntuhan kerajaan Kediri berawal dari konflik antara Kertajaya dan kaum Brahmana.

Konflik tersebut dipicu oleh ambisi Kertajaya yang ingin disembah oleh para brahmana Hindu dan Buddha di kerajaan Kediri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para brahmana merespons permintaan tersebut dengan penolakan. Pada perkembangannya, penolakan dari kaum brahmana menyebabkan Kertajaya murka dan melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap kaum brahmana.

Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Singasari

Dalam buku Sejarah Kerajaan-Kerajaan Besar di Nusantara (2017) karya Sri Wintala Achmad, untuk menghindari ancaman dari Kertajaya, kaum brahmana melarikan diri dari pusat kerajaan Kediri menuju ke daerah Tumapel untuk meminta perlindungan kepada Ken Arok.

Sepanjang perjalanan menuju Tumapel, kaum brahmana menyebarkan kesesatan Kertajaya kepada rakyat kerajaan Kediri.

Para brahmana melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk menghimpun kekuatan demi melakukan perlawanan terhadap Kertajaya.

Perlawanan Ken Arok dan Kaum Brahmana

Setelah tiba di Tumapel, kaum brahmana membuat aliansi dengan Ken Arok untuk melakukan perlawanan terhadap Kertajaya.

Pada tahun 1222, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan berdaulat yang terpisah dari pengaruh kerajaan Kediri.

Baca juga: Faktor Keruntuhan Majapahit

Selanjutnya, kaum brahmana memimpin upacara pelantikan Ken Arok sebagai raja Tumapel. Deklarasi sepihak dari Ken Arok dan kaum brahmana membuat Kertajaya geram.

Kertajaya mengirimkan pasukan kerajaan Kediri untuk menangkap Ken Arok dan kaum brahmana. Namun, upaya dari Kertajaya tersebut mengalami kegagalan.

 

Setelah berhasil menggagalkan serangan dari pasukan kerajaan Kediri, Ken Arok menyerang kerajaan Kediri dengan bantuan rakyat dan kaum brahmana.

Pertempuran antara kerajaan Kediri dan Tumapel berlangsung di daerah Ganter (sekitar Malang). Dalam pertemuran ini, Tumapel berhasil mengalahkan pasukan kerajaan Kediri sekaligus menguasai pusat kerajaan Kediri.

Keberhasilan Ken Arok menaklukan Kediri pada tahun 1222 menandai runtuhnya kerajaan Kediri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi