Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Turis asing mengabadikan keindahan Pura Taman Ayun di Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Senin (15/8/2016). Wisata ke Bali kini dapat dilakukan siapa pun dengan biaya terjangkau.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kerajaan Bali merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang mulai muncul pada awal abad ke-9 Masehi.

Keberadaan kerajaan Hindu-Buddha di Bali dapat ditelusuri melalui sumber-sumber prasasti, kitab Carita Parahyangan dan berita China.

Dalam kitab sejarah dinasti Tang, disebutkan bahwa terdapat sebuah kerajaan P’o-li (Bali) yang terletak di sebelah timur pulau Jawa.

Bidang politik dan pemerintahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, informasi tentang raja-raja awal kerajaan Bali dapat ditemukan di Prasasti Sanur (913 Masehi). Prasasti Sanur dibuat oleh raja pendiri dinasti Warmadewa bernama Sri Kesari Warmadewa.

Baca juga: Keruntuhan Kerajaan Kediri

Dinasti Warmadewa tercatat memiliki 10 orang raja yang memerintah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Berikut raja-raja dinasti Warmadewa di Bali :

  1. Sri Kesari Wardana
  2. Sri Ugrasena
  3. Sri Aji Tabanendra Warmadewa
  4. Indra Jayasingha Warmadewa
  5. Jayashadu Warmadewa
  6. Sri Wijaya Mahadewi
  7. Dharma Udayana Warmadewa
  8. Marakata
  9. Anak Wungsu
  10. Sri Walaprabhu

Struktur pemerintahan kerajaan Bali masa dinasti Warmadewa memiliki kesamaan dengan struktur pemerintahan kerajaan Jawa.

Raja merupakan pimpinan tertinggi kerajaan Bali. Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh badan penasehat pusat yang disebut dengan Panglapuan.

Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Singasari

Bidang agama dan kepercayaan

Kerajaan Bali menganut agama Hindu, Buddha, dan Animisme. Pada perkembangannya, masyarakat Bali melakukan akulturasi kepercayaan Hindu-Buddha dan Animisme.

Akulturasi antara Hindu-Buddha dan Animisme di kerajaan Bali dapat terlihat melalui bangunan-bangunan pura kuno yang mirip seperti punden berundak.

Selain itu, kepercayaan tentang dewa-dewa gunung, hutan dan laut yang berasal dari zaman sebelum Hindu juga masih dianut oleh masyarakat kerajaan Bali pada masa tersebut.

Bidang sosial

Masyarakat kerajaan Bali menganut sistem sosial kasta sesuai dengan agama Hindu. Sistem kasta dalam kerajaan Bali disebut dengan Caturwarna.

Masyarakat kerajaan Bali dibedakan menjadi 4 golongan yaitu, brahmana (pemuka agama), ksatria (tentara), waisya (pedagang dan petani), dan sudra (fakir, miskin, gelandangan).

Baca juga: Kerajaan Islam di Sulawesi

Bidang ekonomi

Kegiatan ekonomi utama masyarakat kerajaan Bali bertumpu pada sektor pertanian. Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 2 (2008) karya Marwati Djoenoed dan Nugroho Notosusanto, kesuburan tanah dari pulau Bali sangat berpengaruh terhadap majunya sektor pertanian masyarakat kerajaan Bali.

Selain bertumpu pada sektor pertanian, masyarakat Bali juga bertumpu pada sektor industri kerajinan. Masyarakat kerajaan Bali memiliki kepandaian membuat kerajinan dan perhiasan dari bahan emas dan perak, membuatperalatan rumah tangga, alat pertanian serta senjata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi