Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis

Baca di App
Lihat Foto
Porosilmu
Ilustrasi gametogenesis.
|
Editor: Rigel Raimarda

KOMPAS.com - Tumbuhan dengan reproduksi seksual harus membentuk gamet melalui proses gametogenesis.

Gametogenesis tumbuhan dibagi menjadi pembentukan gamet jantan atau mikrosporogenesis dan pembentukan gamet betina atau megasporogenesis. Pada materi kali ini, kita akan membahasa apasaja perbedaan antara mikrosporogenesis dan megasporogenesis.

Soal dan Pembahasan

Apakah perbedaan mikrosporogenesis dan megasporogenesis?

Jawaban:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Definisi

Mikrosporogenesis adalah proses berkembangnya sporangium menjadi sel kelamin jantan yang disebut dengan mikrospora atau serbuk sari.

Sedangkan megasporegenesis adalah proses berkembangnya sporangium menjadi sel kelamin betina yang disebut dengan megaspore atau kantung embrio.

Jumlah Gamet

Jumlah gamet jantan atau mikrospora yang dihasilkan oleh proses mikrosporogenesis lebih banyak dibanding megasporogenesis yang hanya menghasilkan satu megaspore.

Baca juga: Sel Gamet Sehat, Kehamilan di Atas Usia 30 Minim Risiko

Pada Bunga

Pada tumbuhan angiospermae yang memiliki bunga sel kelamin pria atau mikrospora adalah serbuk sari, sedangkan sel telur betina atau megaspore adalah bakal biji atau kantong embrio.

Ukuran Gamet

Mikrospora hasil mikrosporogenesis berukuran kecil, namun megaspora hasil megasporogenesis memiliki ukuran yang besar. Pada bunga terlihat serbus sari berbentuk kecil dan banyak, namun bakal biji hanya ada satu dengan ukuran yang besar.

 

Hasil Gamet

Mikrosporogenesis menghasilkan 4 sel anak haploid yang semuanya menjadi sel kelamin jantan atau serbuk sari. Pada megasporogenesis juga dihasilkan 4 sel megaspore haploid namun hanya satu yang bertahan hidup sedangkan 4 lainnya mati.

Fase

Pembentukan gamet jantan pada angiospermae hanya melaui satu fase yaitu mikrosporogenesis saja.

Baca juga: Gametogenesis pada Tumbuhan Biji Terbuka (Angiospermae)

Sedangkan pembentukan gamet betina dilakukan dalam dua fase, yaitu fase megasporogenesis dan dilanjutkan oleh megagametogenesis setelah sel telur dibuahi oleh sel kelamin jantan atau mikrospora.

Megasporogenesis menghasilkan 1 sel megaspore yang hidup lalu akan memasuki fase megagametogenesis dimana sel tersebut akan kembali dibelas secara mitosis. Dilansir dari courses.lumenlearning.com, 1 megaspora akan membelah menjadi 7 sel gametofit betina.

2 dari sel tersebut akan bergabung untuk membentuk satu sel sentral (central cell) yang bersifat diploid.

3 sel selanjutnya akan menjadi sel antipodal, 2 sel lainnya menjadi sel sinergid yang membantu pembuahan, dan sisa 1 sel terakhirlah yang akan menjadi sel telur untuk bereproduksi.

Diujung bakal buah juga terdapat lubang kecil mikropil (micropylar end) untuk jalan masuknya serbuk sari agar pembuahan dapat terjadi.

Baca juga: Bagian dan Fungsi Bunga pada Tumbuhan

(Sumber: Kompas.com/[Silmi Nurul Utami] I Editor: [Rigel Raimarda])

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi