Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruntuhan Kerajaan Demak

Baca di App
Lihat Foto
Kemdikbud
Masjid Agung Demak.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri tahun 1475 hingga 1568. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah dengan bantuan ulama Islam Jawa pada masa itu.

Kekuasaan kerajaan Demak di pulau Jawa tidak berlangsung lama. Pada pertengahan abad ke-16 Masehi, kerajaan Demak mengalami krisis politik dan keamanan yang akhirnya mengakibatkan keruntuhan kerajaan.

Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, awal mula keruntuhan kerajaan Demak terjadi setelah Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 Masehi.

Dendam Arya Penangsang

Pasca meninggalnya Sultan Trenggana, kerajaan Demak mengalami kekacauan politik yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan antara Arya Penangsang dan Sunan Prawoto.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kerajaan Sunda Pajajaran

Sunan Prawoto diangkat sebagai raja Demak mengganitkan Sultan Trenggana pada tahun 1546. Namun, pengangkatan Sunan Prawoto ini mendapat tentangan dari Arya Penangsang (sepupu Sunan Prawoto).

Arya Penangsang menganggap bahwa yang berhak menjadi raja Demak adalah dirinya. Selain itu, Arya Penangsang juga menaruh dendam terhadap Sunan Prawoto karena telah membunuh ayahnya yang bernama pangeran Surowiyoto.

Sunan Prawoto membunuh pangeran Surowiyoto agar Sultan Trenggana diangkat sebagai raja Demak setelah kematian Pati Unus tahun 1521.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pada tahun 1549, Arya Penangsang membunuh Sunan Prawoto beserta istrinya sebagai balas dendam atas kematian ayahnya yang beberapa waktu sebelumnya telah dibunuh atas perintah Sunan Prawoto.

Baca juga: Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali

Penumpasan Arya Penangsang

Tindakan pembunuhan Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang mendapat kecaman dari menantu Sultan Trenggana bernama Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.

Jaka Tingkir bersama Ki Gede Pemanahan dan Ki Panjawi melakukan upaya perebutan kembali takhta Demak dari Arya Penangsang. Pada akhirnya, persekutuan antara Jaka Tingkir, Ki Gede Pamanahan dan Ki Panjawi berhasil mengalahkan Arya Penangsang di Jipang Panolan.

Pada tahun 1568, Jaka Tingkir menjadi Sultan Demak serta memindahkan ibukota kerajaan Demak ke daerah Pajang. Pemindahan ini sekaligus menjadi titik keruntuhan kerajaan Demak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi