Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Polusi Suara Berbahaya bagi Manusia dan Hewan?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi suara dentuman misterius
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Polusi suara adalah polusi yang tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata namun tetap menimbulkan kerugian.

Polusi suara dapat disimpulkan sebagai kebisingan yang dapat mengakibatkan berbagai macam masalah kesehatan bagi manusia.

Semua suara ataupun bunyi diukur dalam satuan dB (desible). Suara napas manusia sebesar 10 dB, suara gemerisik daun sebesar 20 dB, suara percakapan manusia 60 dB.

Lebih bising lagi, ada suara mesin mobil dan mesin truk sekitar 70 dB hingga 80 dB, sedangkan suara mesin pesawat jet dapat mencapai 130 dB, dan perangkat sonar angkatan laut bahkan bisa mencapai 235 dB.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Skala desible
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, batas aman dari kebisingan adalah 85 dB, diatas itu dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.

Jika seseorang terpapar kebisingan diatas 85dB dalam waktu yang lama, dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman seperti kecemasan, gangguan tidur, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Baca juga: Polusi Suara dan Bahayanya

Dilansir dari National Geographic, seseorang yang berada di jalan yang bising, bandara, ataupun pusat keramaian biasanya terpapar polusi suara dalam janga waktu yang sangat panjang sehingga menyebabkan stress.

Stress akibat polusi suara dapat berupa gangguan kognitif dan memori, konsentrasi yang rendah, dan masalah kesehatan mental.

Inilah alasan mengapa di jalanan yang macet, pengendara kendaraan bermotor lebih mudah stress dan marah karena kebisingin yang ditimbulkan dari banyak mesin mobil dan motor.

Seseorang yang terpapar polusi suara sebesar 105 dB atau lebih secara berkali-kali dapat mengakibatkan gangguan pendengaran permanen yang menurunkan kemampuan pendengarannya secara terus-menerus.

Polusi suara pada hewan

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Sonar dari kapal-kapal laut yang memengaruhi kemampuan ekologi paus

Polusi suara juga dapat menyebabkan terganggunya hewan yang bergantung pada suara untuk menentukan arah dan mencari makan.

Mereka adalah serangga, burung, kelelawar, paus, dan lumba-lumba.

Sonar kapal selam dengan kebisingan 235 desibelnya dapat mengacaukan ekolokasi (kemampuan navigasi) paus dan lumba-lumba. Mereka bisa hilang arah lalu terdampar di pantai dan mati.

Polusi suara memang tidak terlihat, namun bahayanya terasa sangat nyata. Inilah mengapa kebisingan juga harus dikendalikan agar tidak menganggu makhluk hidup di sekitarnya.

Baca juga: Polusi Suara Sebabkan Masalah Kesehatan Serius

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi