Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Polutan Tanah Berupa Zat Organik Mudah Menyatu dengan Tanah?

Baca di App
Lihat Foto
Newsweek
Ilustrasi tanah
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Ada dua jenis polutan yaitu polutan organik dan polutan anorganik.

Polutan anorganik salah satunya adalah sampah plastik yang sangat sulit terurai sehingga tidak dapat bersatu dengan tanah.

Sedangkan polutan organik adalah polutan yang dapat terurai atau terdegradasi sehingga mudah menyatu dengan tanah.

Zat organik tersebut dapat merembes turun terus kedalam tanah hingga mencapai batuan akuifer dan mencemari air tanah.

Bahan organik dapat diuraikan dengan bantuan mikroorganisme tanah seperti bakteri, mikroarthropoda, semut, dan cacing tanah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zat organik akan dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana berupa unsur-unsur pembangunnya yang kemudian akan menyatu dengan tanah.

Baca juga: Mengapa Polusi Suara Berbahaya bagi Manusia dan Hewan?

Namun tidak semua zat organik adalah polutan atau zat pencemar. Dilansir dari Direktorat Pengelolaan B3 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang termasuk ke dalam polutan organik adalah pestisida, bahan kimia industri, obat-obatan, alpha beta hexachlorocyclohexane, bromodiphenyl eter, chlordecon, lindane, dan beberapa zat kimia yang tidak sengaja dihasilkan.

Pestisida yang disemprotkan ke tanaman untuk membunuh hama akan mengalir ke tanah dan diuraikan oleh mikroorganisme tanah.

Dilansir dari In Tech Open, dari hasil penguraian pestisida ada tiga zat beracun yaitu merkuri, kadmium, dan arsenik yang kemudian bercampur dengan tanah.

Zat-zat berbahaya dari penguraian polutan organik kemudian akan diserap oleh tumbuhan dan mencemari buah serta sayuran.

Jika buah dan sayuran yang tercemar dikonsumsi oleh manusia, dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kemandulan, memicu potensi kanker, kelainan fungsi organ dalam, bahkan gangguan kekebalan tubuh yang membuat penderitanya lebih mudah terserang berbagai macam infeksi dan penyakit.

Baca juga: Pencemaran Tanah: Pengertian dan Penyebab

Dilansir dari U.S. Environmental Protection Agency, pestisida yang mengandung zat organik DDT bahkan dapat menyebabkan kematian pada elang botak jika masuk ke dalam tubuhnya.

Hal ini menyebabkan penggunaan zat organik DDT dilarang karena dapat menurunkan spesies burung pemangsa dan menyebabkan kematian pada telur-telurnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi