Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Menyulam: Pengertian dan Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
suasana workshop menyulam bersama The Little Things She Needs di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Menyulam merupakan salah satu proses produksi dalam kerajinan tekstil.

Menyulam biasa disebut juga membordir. Menyulam merupakan kegiatan membuat gambar pada kain dengan menggunakam teknik menjahit.

Menyulam adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kreativitas yang tertuang dalam berbagai bentuk pola dan gambar pada kain sebagai hiasan.

Dikutip dari buku Teknik dasar menyulam untuk pemula (2005) karya A. J. Boesra, menyulam adalah suatu media untuk menghasilkan sebuah gambar. Layaknya seorang pelukis menggunakan kuas dan cat, seorang penyulam menggunakan jarum dan benang.

Menyulam berati memperindah penampilan permukaan kain. Sehingga wajar jika banyak orang yang menyenangi barang berbahan kain yang sudah dihiasi sulaman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil

Barang tersebut lebih berharga dan mahal jika dibandingkan dengan barang sejenis namun tanpa sulaman.

Penting untuk memastikan benang yang akan digunakan menyulam tidak terbuang percuma pada saat menusuk dari awal sampai akhir sulaman.

Pada umumnya sulaman menggunakan benang dengan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang.

Sejarah menyulam

Kegiatan menyulam sudah ada sejak lama dikenal dalam kehidupan manusia.

Dikutip dari buku Berkreasi Aneka Bentuk Sulaman Sederhana (2018) karya Derosya, konon
seni menghias atau menyulam pertama kali ditemukan di Mesir.

Baca juga: Syarat-Syarat Perancangan Benda Kerajinan

Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk sulaman menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan yang diaplikasikan di atas kulit binatang.

Di Indonesia sendiri, keterampilan ragam hias sulam diperkirakan sudah ada sejak abad ke- 18 M.

Bahkan keterampilan tersebut mulai dikembangkan dalam bentuk tradisional pada abad ke-16 M. Saat itu, sulaman diperuntukan bagi simbol-simbol kerajaan dan untuk menghias busana kaum bangasawan.

Dengan banyaknya budaya tradisional yang menggunakan kain sulam menjadi bukti bahwa seni hiasan tersebut memang telah ada sejak dahulu di Nusantara.

Seni menyulam terus berkembang hingga sekarang.Teknik dan bahan yang digunakan pun semakin beragam.

Baca juga: Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku.

Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman berbeda-beda menurut tempat dan negara.

Istilah sulam sebenarnya identik dengan bordir. Karena kata "bordir" diambil dari istilah dalam bahasa Inggris "embroidery" yang artinya sulaman.

Sulam cenderung dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi