Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunan Bonang, Seniman yang Berdakwah

Baca di App
Lihat Foto
Sunan Bonang
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sunan Bonang lahir sekitar 1465 Masehi. Putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati atau yang biasa disebut Nyai Ageng Manila.

Sunan Bonang merupakan cucu dari Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sedangkan ibunya, seorang putri dari adipati Tuban, yakni Aryo Tejo.

Dalam buku Kisah Walisongo: Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim) (2018) karya Yoyok Rahayu, Sunan Bonang memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim atau Raden Makudm Ibrahim.

Sunan Bonang merupakan kakak dari Raden Qosim atau dikenal sebagai Sunan Drajad. Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) kecil sudah dibekali ajaran Islam oleh ayahnya.

Bahkan di masa mudanya pernah melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan latihan atau riyadhoh sebagai seorang wali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sunan Kalijaga, Berdakwah Lewat Wayang

Sunan Bonang juga pernah menyeberang hingga ke daerah Pasai, Aceh untuk mendapatkan ajaran agama Islam dari Syekh Maulana Ishak bersama dengan Raden Paku (Sunan Giri).

Sekembalinya dari riyadhoh, Sunan Ampel memerintahkan Sunan Bonang untuk melakukan dakwah di daerah Tuban, Jawa Timur.

Sunan Bonang kemudian mendirikan pondok pesantren sebagai pusat dakwah dan menyebarkan agama Islam sesuai dengan adat Jawa.

Seniman yang berdakwah

Dilansir dari buku Sunan Bonang (2020) karya Nabila Anwar, saat diminta untuk melakukan dakwah di Tuban, Sunan Bonang mulai merenung dan memikirkan strategi dakwah.

Sunan Bonang sangat pandai memainkan wayang dan alat musik gamelan, yaitu bonang. Beliau mulai menarik perhatian masyarakat dengan gending dan tembang yang berisikan pesan-pesan Islami.

Suara yang keluar dari bonang dan tembang yang berisi pesan-pesan Islami yang dimainkan Sunan Bonang dangat indah. Sehingga masyarakat semakin penasaran dengan Islam.

Baca juga: Sunan Ampel, Berdakwah dengan Ajaran Moh Limo

Salah satu tembang yang dibawakan Sunan Bonang dan masih eksis sampai saat ini adalah Tamba Ati. Nama Sunan Bonang diberikan karena kepiawaiannya memainkan bonang.

Selain memainkan gamelan, Sunan Bonang juga pandai mendalang. Beliau mengubah lakon wayang menjadi lakon Islami yang juga memiliki pesan-pesan agama.

Semakin banyak masyarakat yang menyukai pertunjukan wayang, Sunan Bonang menyisipkan banyak pesan melalui pertunjukan tersebut.

Sunan Bonang berkelana dan berkeliling untuk menyebarkan ajaran Islam. Bahkan Sunan Bonang menjadi salah satu wali yang berperan besar dalam mendirikan Masjid Demak.

Ia membangun salah satu tiang dari empat tiang utama yang dibangun ileh Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga.

Baca juga: Sunan Gunung Jati, Menyebarkan Islam di Tanah Pasundan

Jasa-jasa Sunan Bonang

Sunan Bonang banyak membantu masyarakat dalam mencari sumber air di tempat-tempat kering dan gersang. Beliau juga yang merencanakan musyawarah para wali untuk mengganti Sunan Ampel yang wafat.

Sunan Bonang juga ahli dalam bidang pendidikan. Catatannya terangkum dan dikenal dengan Suluk Sunan Bonang atau Primbon Sunan Bonang.

Naskah tersebut kini tersimpan di museum Universitas Leiden, Belanda. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada 1525 di Bawean.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi