Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Bolon, Rumah Adat Suku Batak di Sumatera Utara

Baca di App
Lihat Foto
BARRY KUSUMA
Kampung Siallagan di Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Rumah bolon merupakan rumah adat suku Batak yang berasal dari daerah di Provinsi Sumatera Utara.

Rumah bolon menjadi simbol dari identitas masyarakat Batak yang merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia.

Rumah bolon sering disebut juga rumah gargo merupakan sebuah rumah pertemuan kelurga besar.

Sama umumnya dengan rumah adat di Indonesia, rumah adat bolon juga berbentuk panggung.

Di mana bagian atas dijadikan sebagai tempat tinggal dengan memiliki kamar-kamar. Tempat tidur cukup dibuat tinggi daripada dapur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari buku Suku Bangsa Indonesia & Kebudayaannya (2013) karya Pram, Suku Batak memiliki rumah bernama Rumah Bolon.

Baca juga: Rumoh Aceh, Rumah Adat Masyarakat Aceh

Bila diartikan, bolon berati Rumoh Aceh, Rumah Adat Masyarakat Acehbesar. Rumah Bolon memiliki makna rumah besar, karena memang ukurannya cukup besar.

Perancang dari Rumah Bolon adalah arsitektur kuno Simalungun. Rumah adat Bolon ini sekaligus menjadi simbol status sosial masyarakat Batak yang tinggal di Sumatera Utara.

Dulu rumah adat Bolon ditinggali para raja di Sumatera Utara. Ada sekitar 13 kerajaan yang silih berganti menempati rumah Bolon.

Raja-raja tersebut adalah, Tuan Ranjinman, Tuan Nagaraja, Tuan Batiran, Tuan Bakkaraja, Tuan Baringin.

Kemudian Tuan Bonabatu, Tuan Rajaulan, Tuan Atian, Tuan Hormabulan, Tuan Raondop, Tuan Rahalim, Tuan Karel Tanjung, dan Tuan Mogang.

Bentuk rumah Bolon

Dikutip dari buku Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia (1995) karya M. Junus Melalatoa, bentuk rumah adat Bolon pada umumnya tidak jauh beda dengan rumah adat orang Batak lainnya.

Baca juga: Daftar Suku di Indonesia 

Perbedaannya ada pada tiang penyangga yang terbuat dari kayu bulat (basikah). Di atas bubungan atap rumah panggung ini diletakkan tandung kerbau.

Setiap struktur bangunan dan ragam hias yang terdapat pada rumah Bolon mengandung makna simbolis tertentu. Di mana berkaitan dengan kepercayaan dan adat-istiadat mereka.

Bahan rumah Bolon

Dalam pembuatan rumah adat Bolon ada bahan-bahan bangunan yang harus disiapkan.

Dikutip dari buku Patunggung Adat Simalungun: Penyusunan dan Penyempurnaan Buku Adat Simalungun (2020) karya Hisarma Saragih dan kawan-kawan, membangun rumah Bolon terdiri dari tiang kayu raksasa (tiang penyangga).

Di bawah masing-masing tiang ditanam kepala orang, hal itu terjadi sesuai dengan kepercayaan pada tempo dulu.

Ini dilakukan demia keselamatan kerajaan dan keturunannya agar terhindar dari roh-roh jahat. Rumah Bolon dibangun dengan tenaga gotong royong dari seluruh rakyat Kerajaan Purba.

Baca juga: Suku Asmat, Jawaban Soal TVRI 15 September SD Kelas 4-6

Di mana mulai mengambil kayu di hutan hingga penyelesaian oleh tukang-tukang yang terpandai tanpa menggunakan satu batang paku pun.

Bagian depan pada rumah Bolon adalah lapou yang menyatu dengan rumah Bolon (bangunan sebelah depan).

Selain kamar tidur raja diruangan tersebut juga dijadikan tempat menerima tamu-tamu terhormat dan juga sidang-sidang yang bersifat terbatas (khusus).

Disebelah luar kamar raja dibuat tingkap (jendela) yang khusus digunakan oleh raja untuk melihat siapa tamu yang datang.

Selain itu juga dapat melihat ke Losung Bolon untuk memperhatikan siapa-siapa saja gadis yang menumpuk pada di sana. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi