Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-Cita Gajah Mada dan Perjuangannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Patung Mahapatih Gajah Mada
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Gajah Mada merupakan patih dari Kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa.

Dari Sumpah Palapa tersebut Gajah Mada berjuang untuk mempersatukan Nusantara. Namanya dihormati dan dikenang sepanjang masa atas jada yang dilakukannya.

Asal usul Gajah Mada

Dalam buku Gajah Mada, Pemersatu Nusantara (2011) karya Nurul Asmayani, Gajah Mada lahir pada tahun 1299 di sebuah desa terpencil di tepi Sungai Brantas.

Sampai sekarang belum banyak keterangan mengenai siapa ibu dan ayah dari Gajah Mada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Mada mulai membaktikan dirinya sebagai seorang prajurit di Kerajaan Majapahit. Karena ketangkasan dan kecerdasannya, ia diangkat menjadi bekel (komandan) pasukan elite Bhayangkara.

Baca juga: Asal-usul Berdirinya Kerajaan Majapahit

Saat menjadi bekel inilah, Gajah Mada berhasil menyelamatkan Prabu Jayanegara saat terjadi pemberontakan Ra Kuti.

Pada tahun 1334, Gajah Mada resmi dilantik menjadi mahapatih oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi berkat jasanya saat terjadi pemberontakan yang dimpimpin oleh Kete dan Sadeng.

Cita-cita Gajah Mada

Cita-cita Gajah Mada adalah mempersatukan kerajaa-kerajaan atau wilayah yang ada di Nusantara. Hal tersebut diucapkan Gajah Mada dalam Sumpah Palapa.

Isi Sumpah Palapa, yaitu:

"Lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Baki, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa"

(Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa (kesenangan). Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pyulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa).

Baca juga: Istilah Pancasila Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit

Perjuangan Patih Gajah Mada

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, banyak orang-orang yang meremehkan cita-cita dan janji tersebut.

Meski begitu, Patih Gajah Mada tidak mundur dan tidak gentar. Patih Gajah Mada membuktikannya dengan kerja keras, tegas, berani, dan bertanggung jawab atas janjinya. Hingga akhirnya lebih dari 30 wilayah kekuasaan di luar Majapahit berhasil dikuasai.

Seluruh wilayah yang luas tersebut diayomi dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa, dan Mitreka Satata.

Patih Gajah Mada tercatat meninggal dunia pada 1363 Masehi dikarenakan sakit. Kepergian Gajah Mada meninggalkan duka mendalam, terutama bagi Raja Hayam Wuruk. Dengan meninggalnya Gajah Mada, berakhir pula kebesaran Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Patih Gajah Mada memiliki sikap dan nilai yang berani, tegas, bertanggung jawab, dan kerja keras dalam hidupnya.

Kecintaannya kepada negara dan tekad kerasnya untuk mempersatukan Nusantara menjadi teladan hingga saat ini.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi