Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Rebound dalam Permainan Basket

Baca di App
Lihat Foto
Ariya Kurniawan/FIBA Media
Pebasket Indonesia Abraham Damar Grahita (kiri) saat beradu dengan pebasket Filipina Christian Jaymar Perez (kanan) pada Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020).
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Basket dimainkan dengan cara dilempar serta digiring. Dalam melakukannya, seorang pebasket harus dibekali dengan kemampuan teknik yang baik.

Salah satunya adalah teknik rebound. Teknik ini dilakukan pada saat seorang pemain gagal memasukkan bola ke dalam ring basket.

Rebound berarti seluruh pemain mendapat kesempatan untuk menangkap serta menggiring bola. Penguasaan teknik rebound semakin membuka besar peluang untuk mencetak poin.

Penguasaan bola sangat diperlukan dalam melakukan teknik rebound. Selain itu, teknik juga mengharuskan pebasket untuk mampu menghalau serangan lawan dengan tepat.

Teknik rebound harus dikuasai dengan baik. Mengutip dari situs Basketball HQ, ada dua jenis teknik rebound dalam permainan basket, yakni offensive rebound serta defensive rebound.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Lay Up Shoot dalam Permainan Basket

Offensive rebound 

Sesuai dengan namanya, offensive rebound digunakan saat pemain lawan tidak berhasil menembak bola ke dalam ring basket.

Agar bisa berhasil melakukan offensive rebound, maka pemain yang membawa bola harus sebisa mungkin melindungi bola dari serangan lawan.

Pastikan pada saat berusaha menghindari serta menghalau serangan lawan, gunakan tubuh dan jangan gunakan tangan agar terhindar dari serangan lawan.

Defensive rebound 

Sesuai dengan namanya, defensive rebound digunakan saat pemain dalam satu tim tidak bisa menembak bola ke ring basket tim lawan.

Mengutip dari situs My Active SG, teknik defensive rebound sedikit lebih sulit dilakukan dibanding offensive rebound karena pemain harus tetap fokus untuk menembak bola serta menghalau serangan lawan.

Walau begitu, ternyata defensive rebound cenderung lebih mudah untuk didapat dibanding offensive rebound, karena pebasket akan melakukan tindakan preventif sebelum bola memantul.

Sedangkan offensive rebound lebih susah didapatkan karena harus menghadapi pemain bertahan dari tim lawan terlebih dahulu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi