Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Dentuman Besar

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi big bang atau ledakan besar
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pernahkah kamu berpikir dari mana asalnya alam semesta? Bagaimana planet dan Matahari dapat terbentuk di tata surya?

Ada banyak teori yang menjelaskan asa-usul alam semesta kita. Pada materi kali ini kita akan membahas tentang teori dentuman besar atau yang terkenal dengan nama big bang.

Asal-Usul Teori Big Bang

Dilansir dari NASA Space Place, teori big bang diawali dengan dikemukakannya ide seorang astronom bernama Georges Lemaitre pada tahun 1927.

Lemaitre beranggapan bahwa alam semsta dimulai dari satu titik yang emudian menembang menjadi besar secara terus-menerus sehingga menjadi alam semsta kita sekarang.

Pendapat Lemaitre kemudian dikuatkan oleh penemuan Edwin Hubble pada 1929. Hubble menemukan bahwa galaksi di sekitar Bima Sakti saling menjauhi satu sama lain secara terus-menerus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika galaksi terus-menerus menjauhi satu sama lain, berarti alam semesta memang berkembang semakin besar setiap waktunya. Hal ini juga berarti alam semesta pernah sangat kecil sebelum akhirnya menjadi sebesar sekarang.

Baca juga: Merunut Terbentuknya Atmosfer Bumi

Isi Teori Big Bang

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Big bang

Dilansir dari NASA Space Place, 14 miliar tahun yang lalu alam semesta dimulai dengan awan mungil yang sangat panas dimana partikel-partikel bercampur dengan energi dan cahaya.

Awan mungil tersebut kemudian berkembang dan menyebarkan partikel-partikel neutron, elektron, dan proton.

Pada teori dentuman besar atau big bang ini sebenarnya tidak terjadi ledakan. Alam semesta hanya mengembang ke segala arah.

Dilansir dari Khan Academy, beberapa partikel yang tersebar membentuk atom dan saling bertabrakan satu sama lain menyebabkan reaksi fusi nuklir.

Inilah kelahiran dari bintang pertama yang diperkirakan terjadi 200 miliar tahun yang lalu. Matahari adalah salah satu bintang yang merupakan pusat dari tata surya kita.

Di sekitar bintang terdapat partikel-partikel yang memengelilinga dan terpengaruh pada gaya gravitasinya.

Partikel-partikel tersebut kemudian membentuk atom dan molekul dan membentuk planet-planet. Karena bintang dan planet dapat terlahir, mereka juga dapat mati dan membentuk lubang hitam (black hole).

Pembentukan planet dan bintang terus berlangsung selama miliaran tahun. Alam semesta semakin meluas dan terus mengembang ke segala arah tanpa pernah berhenti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi