KOMPAS.com - Tari kontemporer adalah salah satu jenis kesenian tari yang sudah terdampak modernisasi.
Jenis tarian ini bersifat bebas serta tidak ada peraturan khusus tentang pola gerak atau unsur tari lainnya.
Menurut Arina Restian dalam Buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara (2019), tari kontemporer sangat erat kaitannya dengan pola gerakan tari yang unik serta bersifat simbolik.
Tidak hanya itu, irama musik juga tergolong unik. Mulai dari penggunaan irama musik yang sederhana hingga irama musik digital.
Pada umumnya pementasan tari kontemporer ditujukan untuk mengenang suatu peristiwa penting, seorang tokoh, atau untuk menyampaikan pesan khusus kepada penonton.
Indonesia juga memiliki beberapa contoh tari kontemporer. Apa sajakah itu?
Baca juga: 3 Unsur dalam Seni Tari: Wiraga, Wirama, Wirasa
Tari Setan Bercanda
Mengutip dari situs Yayasan Bali Galang, tari setan bercanda dimainkan oleh lima hingga enam orang laki-laki dengan menggunakan busana dedaunan.
Tarian ini menggunakan iringan musik yang sederhana, yakni alat musik yang berasal dari bebatuan serta pecahan bambu. Tarian Setan Bercanda diciptakan oleh I Wayan Dibia.
Secara garis besar, tarian ini memberi gambaran tentang beberapa setan yang merupakan anak buah Ratu Gede Macaling, sedang menari waktu tengah malam untuk menyebarkan penyakit.
Walau tergolong tarian kontemporer, sebenarnya Tari Setan Bercanda masih menggunakan tarian tradisional Bali sebagai sumbernya.
Tari Cak Rina
Tarian Cak Rina diciptakan oleh tokoh tari kontemporer Indonesia, Sardono W. Kusumo. Tarian ini merupakan salah satu seni tari yang mengawali munculnya kesenian tari kontemporer Bali Modern.
Sardono bersama dengan teman seniman mudanya dari Taman Ismail Marzuki Jakarta, memasukkan konsep gerakan serta ide cerita baru Subali-Sugriwa.
Lihat Foto
Ngelawang - Penampilan karya Ketut Suteja Ngelawang - masih terikat pada bentuk idiom-idiom tari, seperti barong dan sejenisnya. Tetapi upaya untuk menggali kreasi baru dari Bali, sudah terasa dalam karyanya itu.
Tari Barong-Barongan
Tari Barong-Barongan diciptakan oleh I Wayan Dibia. Tarian ini merupakan salah satu contoh seni tari kontemporer dari Bali.
Secara garis besar, tarian ini ingin memberi gambaran tentang sekelompok remaja putra dan putri yang menari. Gerakannya menyerupai gerakan Barong Ket.
Tari Ngelawang
Tari Ngelawang diciptakan oleh I Ketut Suteja, seorang dosen Institus Seni Indonesia (STSI) Denpasar, Bali, pada 1992.
Baca juga: Macam-Macam Pola Lantai Tari Kreasi Daerah
Kata 'Ngelawang' dalam judul tarian ini berasal dari kata 'lawang'. Artinya pertunjukan dilakukan dari rumah ke rumah lainnya atau dari desa ke desa lainnya.
Biasanya pertunjukan Tari Ngelawang diadakan pada saat perayaan hari besar, seperti Kuningan serta Galungan. Namun, di beberapa tempat di Bali, tarian ini juga diadakan jika ada wabah penyakit.
Tari Bedoyo Silicon
Tarian ini menggambarkan sosok Dewa Silikon yang bisa mengubah apapun menjadi cantik. Banyak perempuan mengorbankan dirinya agar menjadi cantik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.