Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Estetis Terhadap Karya Seni

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Suasana pengunjung Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional yang bertajuk Lini Transisi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pameran yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud itu akan berlangsung hingga 31 Agustus 2019.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Karya seni merupakan hasil kerja keras para seniman. Penting untuk menghargai serta mengapresiasi karya seni tersebut.

Tujuan untuk mengapresiasi karya seni adalah untuk memahami latar belakang atau sejarah serta alasan dibalik pembuatannya.

Selain itu, apresiasi karya seni juga penting karena melalui karya seni tersebut, orang bisa mengetahui serta mendapat gambaran secara jelas tentang pesan yang ingin disampaikan.

Apresiasi yang menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam disebut apresiasi estetis.

Apresiasi ini merupakan bentuk penilaian serta pujian terhadap keindahan karya seni.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), apresiasi estetis adalah apresiasi dalam bentuk penilaian dengan melibatkan pengamatan serta penghayatan yang sangat dalam terhadap karya seni.

Dilansir dari situs Rerefence.com, bentuk apresiasi estetis merupakan penilaian yang bersifat subjektif karena selera orang yang berbeda-beda.

Dalam melakukan apresiasi estetis, tidak ada aturan baku tentang cara penilaian. Karena jika ada patokan tertentu, tidak akan bisa diterapkan ke semua orang.

Apresiasi estetis bukan hanya ditujukan untuk menilai kualitas dan keindahan dari suatu karya seni. Namun, juga untuk membantu mengatur objek benda ke dalam kelompok atau yang disebut sebagai genre.

Baca juga: Apresiasi Empatik Terhadap Karya Seni

Dikutip dari situs UX Collective, ada dua hal yang menjadi penentu apresiasi estetis, yakni:

Apresiasi estetis dilakukan dengan melihat keindahan yang ada pada suatu karya seni. Melakukan pengamatan secara mendalam dan dalam waktu yang cukup lama akan membuat seseorang memahami dan melihat keindahan dalam sebuah karya seni.

Contohnya adalah jika sebuah karya seni lukisan menggambarkan pemandangan alam, seseorang yang mengamatinya begitu dalam secara perlahan akan menemukan keindahan dalam karya seni tersebut.

Apresiasi estetis juga memerlukan pengahayatan atas rasa yang ditimbulkan ketika melihat karya seni. Rasa bahagia, sedih, unik, ataupun lainnya.

Contohnya adalah jika sebuah karya seni lukisan menggambarkan interaksi yang menyenangkan dalam suatu keluarga, seseorang yang mengamatinya akan merasa kebahagiaan.

Apresiasi estetis bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya melalui pujian atau ucapan sanjungan, melalui pemberian piagam penghargaan, dan lain sebagainya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi