Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunan Giri, Menyebarkan Islam Lewat Permainan Kanak-kanak

Baca di App
Lihat Foto
Sunan Giri
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Sunan Giri lahir sekitar tahun 1442 Masehi di daerah Blambangan. Sunan Giri memiliki nama kecil Raden Paku atau Joko Samudro.

Ia merupakan putra dari Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu. Ayah Sunan Giri merupakan mubalig yang berasal dari Asia Tengah. Sedangkan ibunya merupakan anak dari Menak Sembuyu.

Sunan Giri dipanggil Joko Samudro karena sewaktu kecil dibuang ke laut. Karena dianggap berbahaya bagi kondisi kerajaan kala itu.

Ada dua versi yang menyebutkan alasan ini. Pertama karena dianggap membawa wabah penyakit. Kedua karena disingkirkan oleh patih kerajaan karena saat dewasa akan menjadi pewaris takhta.

Mendirikan pesantren

Dikutip dari Buku Mengenal Sembilan Wali (Wali Sanga) (2018) karya Susilarini, setelah dibuang ke laut, Sunan Giri ditemukan oleh saudagar perempuan, bernama Nyai Gede Pinatih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sunan Muria, Berdakwah dengan Topo Ngeli

Ia mempelajari dakwah dari Sunan Ampel, bersama dengan Sunan Bonang. Kemudian Sunan Giri dan Sunan Bonang sama-sama pergi ke Arab untuk memperdalam ilmu agama.

Setelah kembali ke Tanah Jawa, Sunan Giri mendirikan pesantren di perbukitan Sidomukti daerah Kemobas, yang dinamai Pesantren Giri, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa.

Tidak hanya itu, Pesantren Giri semakin terkenal hingga ke area luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Lombok, Sulawesi dan Maluku.

Selain terkenal, pesantren ini membawa pengaruh yang luar biasa, hingga akhirnya pesantren ini berkembang menjadi sebuah kerajaan kecil bernama Giri Kedaton. Kerajaan ini menguasai daerah Gresik dan sekitarnya, sebelum dijatuhkan oleh Sultan Agung.

Dalam Buku Kerajaan Islam di Jawa (2012) karya Alik Al Adhim, dituliskan jika Sunan Giri berdakwah dengan karya seni yang diciptakannya.

Menembang dan bermain

Sunan Giri membuat berbagai lagu Jawa dan juga lagu untuk permainan anak-anak. Lagu yang diciptakan mengandung ajaran Islam.

Baca juga: Sunan Ampel, Berdakwah dengan Ajaran Moh Limo

Contohnya adalah tembang Macapat, seperti Pucung dan Asmaranda. Sedangkan contoh lagu permainan anak-anak adalah Lir-Ilir, Jelungan, serta Cublak-Cublak Suweng.

Tujuan pembuatan tembang dan lagu permainan anak-anak adalah untuk menarik perhatian dari masyarakat. Selain itu lagu permainan juga ditujukan untuk mendidik anak-anak.

Usaha yang dilakukan oleh Sunan Giri berhasil. Banyak masyarakat yang akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Sunan Giri meninggal pada tahun 1506 Masehi dan dimakamkan di Desa Giri, Kebonmas, Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi