Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Darwin

Baca di App
Lihat Foto
Julia Margaret Cameron/Wikimedia Commons
Charles Darwin
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera yang mengalami evolusi? Bagaimana tanggapanmu tentang teori tersebut?

Sebenarnya Charles Darwin, sang pembuat teori Darwin tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Lalu apakah isi sebenarnya dari teori Darwin? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Charles Darwin adalah seorang naturalis yang mengumukakan teori evolusi dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Spesies pada tahun 1859. Teori Darwin tersebut sangat menggemparkan karena pada saat itu manusia sama sekali tidak mengenal evolusi.

Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa hewan dan tumbuhan berasal dari suatu spesies yang sama.

Spesies tersebut mengalami perubahan fisik seiring dengan berjalannya waktu dikarenakan adanya seleksi alam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini berlangsung secara terus-menerus hingga terbentuk spesies modern seperti sekarang membentuk pohon keluarga yang terus bercabang.

Baca juga: Evolusi dan Berbagai Teorinya

Seleksi Alam Darwin

Penjelasan yang mendukung teori evolusi biologi menurut charles darwin adalah seleksi alam.

Dilansir dari Khan Academy, seleksi alam adalah seleksi akibat sumber daya alam yang terbatas sehingga makhluk hidup terpaksa beradaptasi. Mekanisme seleksi alam Darwin didasari oleh adanya kompetisi dan adaptasi.

Di alam terdapat hukum di mana yang kuat yang akan bertahan hidup. Hal ini menunjukkan adanya kompetisi dalam bertahan hidup. Misalnya kompetisi dalam mendapatkan makanan, individu yang tidak bisa mendapatkan makanannya sendiri akan mati.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Kompetisi antar spesies menurut Darwin

Misalkan pada awalnya jerapah terlahir dengan beragam, ada yang memiliki leher panjang namun ada juga yang memiliki leher pendek.

Jerapah memakan daun yang berada di puncak pohon dan hanya dapat dicapai dengan leher yang panjang. Hal ini membuat jerapah leher pendek kesulitan mencari makan dan akhirnya tidak dapat bertahan hidup.

Adaptasi adalah kondisi di mana organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi dapat berupa mutasi genetik yang mengubah karakteristik fisik dari organisme agar lebih menguntungkan dalam lingkungannya.

Baca juga: Evolusi Menurut Para Ahli

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Rubah kutub dan burung ptarmigan

Dilansir dari OpenStax, contoh adaptasi dapat dilihat pada rubah kutub dan burung ptarmigan. Keduanya memiliki bulu yang putih hasil adaptasi dengan lapisan es yang juga putih.

Dengan bulu yang putih, rubah putih dan burung ptarmigan akan sulit dilihat oleh predator maupun mangsanya sehingga dapat bertahan hidup dengan baik.

Sebagai konsekuensi dari adaptasinya, maka rubah kutub dan burung ptarmigan sangat jarang sekali memeliki keturunan dengan warna selain putih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi