Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Walewangko, Rumah Adat Minahasa

Baca di App
Lihat Foto
Tribunnews.com
Rumah Adat Walewangko Minahasa Sulawesi Utara
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Rumah adat Sulawesi Utara disebut dengan rumah Walewangko atau rumah pewaris.

Rumah Walewangko merupakan rumah tradisional suku Minahasa yang mendiami Sulawesi Utara.

Secara umum rumah Walewangko atau rumah Pewaris digolongkan sebagai rumah panggung. Di mana tiang penopangnya dibuat dari kayu yang kokoh.

Dikutip dari buku Sejarah dan kebudayaan Minahasa (2007) karya Jessy Wenas, arsitektur bangunan rumah Minahasa memiliki dua bentuk yakni rumah panjang yang disebut Walewangko yang tidak memiliki dinding kamar dari papan dan loteng.

Bagian dalam rumah hanya terdiri dari tiang-tiang penyanggah atap rumah, dan pada tiang-tiang ini diberi rentangan tali atau bambu untuk menggantung anyaman bambu atau tikar yang berfungsi sebagi sekat pembatas ruangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Tradisional Kalimantan Selatan

Dilansir dari buku Arsitektur Benteng dan Rumah Adat di Sulawesi (2018) karya Kasdar, pada bentuk fisik rumah adat yang dua tiang penyangganya tidak boleh disambung.

Bagian kolong rumah Walewangko lazim dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan hasil panen atau godong.

Bagian rumah Walewangko

Pada rumah Walewangko dibagi menjadi beberapa bagian.

Berikut bagian-bagian rumah Walewangko:

Bagian utama disebut juga bagian depan. Pada bagian utama tidak dilengkapi dengan dinding, sehingga mirip dengan beranda.

Bagian depan juga biasanya digunakan sebagai tempat para ketua adat atau kepala suku yang hendak memberikan maklumat kepada rakyat.

Bagian serambi bagian ini dilengkapi dengan dinding dan letaknya persis setelah pintu masuk.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Ruangan tersebut difungsikan sebagai tempat untuk menerima tamu serta untuk menyelenggarakan upacara adat dan jamuan untuk undangan.

Rumah adat Walewangko juga terdapat ruangan menerima tamu yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik rumah.

Terkadang ruangan tersebut juga digunakan sebagai tempat untuk menjamu tamu wanita dan juga tempat anggota keluarga melakukan aktivitas sehari-harinya.

Pada umumnya bagian tersebut bersambung langsung dengan dapur, tempat tidur, dan juga tempat makan.

Keunikan rumah Walewangko

Keunikan rumah Walewangka atau rumah pewaris terletak pada arsitektur depan rumah.

Di mana susunan tangga yang berjumlah dua dan terletak di bagian kiri dan kanan rumah, konon kabarnya dua buah tangga tersebut berkaitan erat dengan kepercayaan suku Minahasa dalam mengusir roh jahat.

Baca juga: Sejarah Bendera Merah Putih

Apabila roh tersebut naik melalui tangga yang satu, maka akan turun lagi melalui tangga lainnya.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dulunya rumah adat Minahasa tersebut hanya terdiri dari satu ruangan saja.

Kalau pun harus dipisahkan, biasanya hanya dibentangkan tali rotan atau tali ijuk saja, yang kemudian digantungkan tikar. Sekarang Rumah Pewaris memiliki beberapa ruang.

Rumah Walewangka, selain berfungsi sebagai ikon budaya masyarakat suku Minahasa, rumah adat tersebut pada masa silam juga berfungsi sebagai tempat tinggal tetua adat.

Ciri khas dari Rumah Adat Minahasa terletak pada desainnya yang simetris dari tampak depan, adanya dua tangga sebagai pintu masuk yang arahnya saling berlawanan, dan adanya pagar berukir yang mengelilingi ruang serambi depan.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Kediri

Makna rumah Walewangko

Rumah adat Minahasa tersebut memiliki makna dan nilai tersendiri, yakni nilai arsitektur, ekonomis, pendidikan dan memiliki makna tempat berlindung, mengembangkan keluarga, pemujaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi