Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Kahar Muzakkar
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pada 1950, peristiwa pemberontakan besar terjadi di Sulawesi Selatan. Peristiwa ini dikenal sebagai Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Kahar Muzakkar adalah dalang utama dibalik pemberontakan ini. Ia memimpin kelompok gerakan yang bernama Komando Gerilya Sulawesi Selatan atau KGSS dan melakukan berbagai kekacauan di Sulawesi Selatan.

Mengutip dari Jurnal Penelitian Keislaman (2019) karya Nurul Azizah, dituliskan jika Kahar Muzakkar merupakan anak dari keluarga pedagang dalam tingkatan masyarakat to' maradeka atau orang merdeka.

Dilansir dari situs Pemerintah Kota Makasar, Kahar Muzakkar memiliki nama kecil La Domeng. Menurut sejarah yang beredar, nama Abdul Kahar Muzakkar merupakan nama yang serupa dengan salah satu guru favoritnya yang bernama Abdul Kahar Muzakkir.

Pada 20 Januari 1952, Kahar Muzakkar memutuskan untuk bergabung dengan DI/TII. Pada 7 Agustus 1953, ia mengumumkan jika Sulawesi Selatan dan daerah sekitarnya merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan oleh Kahar Muzakkar didasari oleh rasa kekecewaanya karena banyak anggota KGSS yang tidak diterima menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).

Awalnya Kahar Muzakkar meminta agar seluruh personel KGSS menjadi bagian dari APRIS.

Baca juga: Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri (1948-1965)

Namun, hal ini ditolak dengan alasan pemerintah hanya menerima anggota APRIS yang memenuhi persyaratan saja.

Kahar Muzakkar melakukan pemberontakan sebanyak dua tahap. Pada 1950 hingga 1952 merupakan tahap pemberontakan pertama. Sedangkan 1953 hingga 1965 merupakan pemberontakan kedua.

Pada tahap pemberontakan pertama (1950-1952), Kahar Muzakkar dan kelompoknya, menggunakan Pancasila sebagai ideologi gerakannya.

Tidak hanya itu, pada saat yang bersamaan, ia menggalang massa untuk melakukan pemberontakan di tahap berikutnya.

Pada tahap pemberontakan kedua (1953-1965), ideologi berubah menjadi ideologi Islam atau yang dapat disebut sebagai Revolusi Islam.

Sebagai tindak lanjut atas aksi pemberontakan yang dilakukan Kahar Muzakkar, pemerintah pusat langsung mengirimkan operasi militer ke Sulawesi Selatan.

Sayangnya, operasi militer ini membutuhkan waktu yang lama. Hingga pada akhirnya Februari 1965, Kahar Muzakkar ditembak mati, hal ini sekaligus mengakhir pemberontakan di Sulawesi Selatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi