Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Joglo Jawa Tengah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR
Undak-undakan berbahan bata menyambut pengunjung menuju Rumah Joglo Saridin, salah satu bangunan utama yang ada di Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pertengahan Februari 2018. Nama Saridin ini mengacu pada tokoh yang hidup pada masa Sultan Agung Anyokrokusumo, Raja Mataram yang memimpin pada tahun 1613 hingga 1645.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Rumah Joglo merupakan rumah tradisional kebanyakan daerah yang berada di Pulau Jawa, salah satunya di Jawa Tengah.

Meski sama berupa rumah Joglo, namun masing-masing memiliki perbedaan dan makna.

Rumah Joglo umumnya dibuat dari kayu, bagian atap berbentu Tajug seperti atap piramida yang mengacu pada format gunung.

Dikutip dari buku Mengenal Kecerdasan Ruang dari Arsitektur Rumah Adat Indonsia (2017) karya Muhaimin, rumah Joglo sebagai rumah adat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di mana memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan dengan rumahg adat daerah lain di Indonesia. Kekhasan terutama pada bentuk atap dan struktur bangunan rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal lain yang tampak menonjol adalah ornamen-ornamen khas Jawa dengan ukiran-ukiran dalam bahan-bahan bangunan yang terbuat dari kayu.

Di mana ukiran-ukiran tersebut tampa pada pintu, ornamen ruang depan. UKiran pada atap depan rumah dan sebagaianya.

Baca juga: Rumah Kebaya, Rumah Tradisional Betawi

Struktur rumah Joglo Jawa Tengah

Dikutip dari buku Rumah Adat Nusantara (2017) karya Intania Poerwaningtias dan Nindya K. Suwarto, rumah Joglo berbentuk persegi panjang yang memiliki tiga pintu depan.

Jendela-jendela terletak di samping rumah. Rumah Joglo memiliki tiang utama yang disebut soko guru yang besar untuk menyangga atap.

Puncak atapnya berbentuk trapesium. Pada semua sisi, atap dilebarkan menjadi lebih landai, dengan menggunakan tiang-tiang tambahan, potongan atap total berjumlah delapan.

Bahan yang digunakan untuk membuat atap biasanya terbuat dari genting tanah. Namun, sebelum menggunakan genting, atap rumah ini dibuat dari alang-alang yang dianyam.

Bahan yang berasal dari alam membuat rumah Joglo terasa tidak panas, dingin, dan sejuk.

Bagian rumah Joglo

Denah rumah tersebut terbagi menjadi tiga ruang utama, yaitu pendopo, pringgitan, dan omah njero.

Baca juga: Jenis-Jenis Perilaku Manusia

Pendopo terletak dibagian depan rumah dan dekat dengan pintu masuk. Di mana berfungsi untuk menerima tamu.

Tidak hanya untuk menerima tamu, pendopo juga menjadi tempat pertemuan untuk membahas berbagai persoalan masyarakat.

Bahkan menjadi tempat latihan menari anak-anak jika tidak dipergunakan.

  • Pringgitan

Pringgitan merupakan bagian dari ruang tengah yang umum dipakai menerima tamu yang lebih dekat atau kerabat.

Bentuk pringgitan seperti serambi berbentuk tiga persegi dan menghadap ke pendopo.

  • Omah njero (rumah dalam)

Omah njerop merupakan ruang keluarga yang biasanya untuk bercengkrama. Pada ruang tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa ruangan (kamar atau senthong), yakni senthong tengah, kanan dan juga kiri.

Baca juga: Kondisi Rakyat Indonesia masa Pemerintahan Inggris

Dikutip dari buku Masa lalu dalam masa kini: arsitektur di Indonesia (2009) karya P. Nas, ‎Martien de Vletter, antara interior dan bagian depan rumah biasanya dipisahkan oleh dinding yang membentang sepanjang seluruh bangunan.

Rumah tradisional Joglo pada masa lalu merupakan karakteristik bagi istana yang dihuni oleh ningrat Jawa.

Dilansir dari situs pemerintah provinsi Yogyakarta, tidak hanya pembagian ruangan, beberapa fitur Joglo juga melambangkan nilai filosofis yang dalam. Seperti bagian pintu rumah Joglo yang berjumlah tiga.

Pintu utama di tengah, dan pintu lainnya ada di kedua sisi (kanan dan kiri) rumah. Tata letak pintu tersbeut tidak sembarangan.

Dimana melambangkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang di dalam sebuah keluarga besar.

Selain itu, di dalam rumah Joglo juga dikenal sebuah ruangan khusus yang diberi nama Gedongan.

Baca juga: Prinsip ASEAN

 

Gedongan berperan sebagai tempat perlindungan, tempat kepala keluarga mencari ketangan batin, tempat beribadah dan masih banyak lagi kegiatan sakral lainnya.

Di beberapa rumah Joglo, Gedongan biasa digunakan multirangkap sebagai ruang istirahat atau tidur.

Di lain waktu, juga bisa dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang baru saja menikah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi