Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Tandak Sambas, Tarian Khas Kalimantan Barat

Baca di App
Lihat Foto
Kemdikbud
Tari Tandak Sambas dari Suku Sambas Kalimantan Barat
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tari Tandak Sambas merupakan tari tradisional yang berasal dari provinsi Kalimantan Barat.

Tari Tandak Sambas adalah tarian khas Suku Sambas yang berada di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Sambas, tari Tandak Sambas merupakan tari pergaulan yang fungsinya sebagai hiburan dengan gerak yang spontan dan sederhana serta diiringi musik yang sederhana.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan beralih fungsinya tari Tandak Sambas dari hiburan ke tari untuk pertunjukkan, membuat tari Tandak Sambas dikemas dalam bentuk sajian yang baru tapi dengan tetap berpijak pada gerak yang menjadi dasar tari Tandak Sambas.

Di mana tidak menghilangkan ciri khas fungsinya sebagai tari hiburan atau tari pergaulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tari Dinggu, Tari Tradisional Suku Tolaki Sulawesi Tenggara

Tari Tandak Sambas berasal dari permainan rakyat masyarakat Sambas, dulu permainan tersebut dilakukan oleh laki-laki.

Di mana sistem permainannya laki-laki berpasangan dengan laki-laki. Tangannya diangkat setinggi bahu dengan langkah serta gerak yang sederhana dan dilakukan secara bergantian.

Sejak tari Tandak Sambas muncul terus berkembang hingga sekarang yang masih di tarikan masyarakat dalam berbagai kegiatan.

Tari Tandak Sambas adalah tari rakyat dan pergaulan yang sering ditampilkan dalam upacara adat Melayu, seperti perkawinan, pindah rumah, khitanan, atau khataman qur'an.

Tari Tandak Sambas terkadang dipersembahkan untuk menyambut tamu juga sering diadakan lomba antara sekolah di kota Sambas.

Baca juga: Penerapan Nilai-Nilai Kerakyatan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Gerak tari Tandak Sambas

Dari zaman dahulu hingga sekarang terus berkembang. Dalam pengembangannya tergantung kreativitas penata tari.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), ragam gerak juga tidak mempunyai nama dan makna.

Pada saat tarian berlangsung, penonton yang berminat menari bisa langsung masukke area tarian dan menari bersama.

Sebaliknya ketika ada penari yang merasa lelah bisa meninggalkan area tari dan bergabung dengan para tamu lainnya.

Tari Tandak Sambas akan berhenti total ketika tetabuhan dan lantunan lagu berhenti.

Pola lantai tari Tandak Sambas adalah dengan hitungan satu kali delapan dan hanya mempunyai dua langkah dasar.

Baca juga: Brunei Darussalam, Negara Kecil Penghasil Minyak

Tergolong level tinggi, yaitu sebelum melangkahkan kaki dikaiskan terlebih dahulu. Langkah asa, yaitu kaki kanan atau kaki kiri disilangkan, setelah itu dikembalikan keasal, kemudian kaki dikaiskan terlebih dahulu baru melangkah.

Untuk busana yang dipakai oleh penari laki-laki adalah teluk belangak, sedangkan penari perempuan adalah baju kurung.

Tata rias dalam tari Tandak Sambas sangat sederhana. Di mana rambut perempuan hanya disangguli lipat pandan, sedangkan laki-laki menggunakan kopiah.

Bentuk pola lantai tari Tandak Sambas adalah garis lurus.

Alat musik yang digunakan sederhana, di mana ada yang memakai sekeping papan atau potongan bambu, yang penting bisa menimbulkan bunyi dan sambil menyanyikan lagu dua lah bedua, dua bedua bujang bertandak dan seterusnya.

Baca juga: Ion: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Contoh Ikatannya

Jika dulu tari Tandak Sambas hanya dimainkan penari laki-laki, namun seiring perkembangan zaman perempuan juga ikut menarikan.

Bahkan menimbulkan kolaborasia tari berpasangan antara laki-laki dan perempuan.

Boleh ditarikan laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan dan laki-laki dengan perempuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi