KOMPAS.com - Malaysia dikenal dengan keberagaman etnis yang dimiliki masyarakatnya. Penduduknya berasal dari berbagai etnis yang berbeda. Letak geografis yang strategis menjadi salah satu alasan dari keberagaman etnis di Malaysia.
Salah satu alasan mengapa Malaysia terkenal akan keberagaman etnisnya adalah karena posisi geografisnya yang strategis.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, wilayah Semenanjung Melayu dengan pantai utara Kalimantan merupakan titik perdagangan maritim utama di dunia.
Banyak orang dari berbagai negara yang datang untuk berdagang di wilayah ini. Beberapa diantaranya memilih untuk tinggal serta menetap di Malaysia. Hal inilah yang menjadi alasan utama keberagaman etnis di Malaysia.
Tentunya keberagaman etnis ini berpengaruh pada keberagaman bahasa. Maka dari itu, Bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa nasional milik Malaysia.
Baca juga: Prinsip ASEAN
Profil Negara Malaysia
Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri Indonesia, berikut adalah profil negara Malaysia:
- Ibu kota: Kuala Lumpur
- Hari kemerdekaan: 31 Agustus
- Bahasa nasional: Bahasa Melayu
- Kepala Negara: Raja
- Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
- Luas wilayah: 329.847 kilometer persegi
Malaysia memiliki bentuk pemerintahan demokrasi parlementer dan menerapkan Rukun Negara sebagai ideologi nasionalnya.
Ideologi Rukun Negara dibentuk pada 31 Agustus 1970 oleh Dewan Gerakan Negara. Ideologi ini dibentuk setelah terjadinya Insiden 13 Mei 1969 yang melemahkan perpaduan antar kaum di Malaysia.
Rukun Negara ini bertujuan untuk membentuk perpaduan yang kokoh antar warga masyarakat, demi tercapainya kejayaan serta kestabilan Malaysia.
Sejarah Malaysia
Mengutip dari situs The Government of Malaysia's Official Portal, konon sejarah Malaysia bermula dari Kesultanan Malaka yang ada sekitar tahun 1400 Masehi. Karena letaknya yang stretagis, kerajaan ini menjadi pusat perdagangan rempah-repah di Asia Tenggara.
Pada 1511, Malaka jatuh ke tangan portugis. Kemudian pada 1641, Malaya jatuh ke tangan Belanda serta Inggris pada 1824 melalui sebuah perjanjian.
Inggris menjajah Malaysia dalam kurun waktu lebih lama dibanding penjajahan negara lainnya. Berbagai upaya perlawanan dilakukan untuk melawan penjajahan Inggris, salah satunya melalui pendidikan. Malaysia juga pernah jatuh ke tangan Jepang pada 1945.
Banyak upaya yang dilakukan oleh warga Malaysia agar bisa memerdekakan negaranya. Salah satunya melalui Perjanjian London. Malaysia merdeka pada 16 September 1963.
Dalam Encyclopaedia Britannica, dituliskan jika Malaysia merupakan salah satu anggota persemakmuran Inggris atau Commonwealth.
Awalnya pada 16 September 1963, Malaysia terdiri atas wilayah Malaya atau sekarang yang disebut Semenanjung Malaysia, Pulau Singapura, serta koloni Serawak dan Sabah di utara Kalimantan. Namun, akhirnya Singapura memisahkan diri dari federasi dan menjadi republik yang merdeka.
Kedua wilayah ini sama-sama memiliki perbatasan yang membuat negara ini memiliki letak strategis. Berikut adalah penjelasannya:
Malaysia Barat:
Utara: Thailand (perbatasan darat)
Selatan: Singapura dan Indonesia
Barat: Indonesia
Timur: Indonesia, Thailand, Kamboja dan Vietnam
Malaysia Timur:
Utara: Laut China Selatan
Selatan: Indonesia (perbatasan darat)
Barat: Indonesia (perbatasan laut)
Timur: Filipina (perbatasan laut)
Pada 1970, keadaan ekonomi Malaysia bertumpu pada ekspor bahan mentah, seperti karet dan timah. Sektor pertanian, kehutanan serta perikanan juga sempat menjadi dasar perekonomian warga.
Sekitar awal abad ke-21, Malaysia menjadi salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Negara ini juga sering mengekspor karet serta minyak bumi ke berbagai negara.
Baca juga: Sejarah Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia
Keberagaman etnis di Malaysia
Secara garis besar, mayoritas kelompok penduduk Malaysia berasal dari ras Melayu, ras Tionghoa, serta ras India.
Ada tiga kelompok penduduk asli yang bertempat tinggal di wilayah Malaysia, yakni 'Orang Asli' di Semenanjung, 'Orang Penang' di Serawak, serta 'Orang Rungus' di Sabah.
Dilansir dari The Government of Malaysia's Official Portal, tiap penduduk asli tersebut berasal dari berbagai suku, yakni:
- 'Orang Asli' di Semenanjung
Ada tiga kelompok besar suku, yakni Negrito, Senoi, serta Proto-Melayu. - 'Orang Penang' di Serawak
Terdiri atas 27 kelompok suku dan kelompok suku utamanya adalah Iban. - 'Orang Rungus' di Sabah
Memiliki 32 suku dan kelompok suku utamanya adalah Kadazandusun.
Seperti yang telah disebutkan di atas, mayoritas penduduk Malaysia berasal dari tiga kelompok etnis, yakni Bumiputera, ras Tionghoa serta ras India.
Bumiputera atau ras Melayu
Mayoritas penduduk Malaysia berasal dari kelompok ras Melayu. Kira-kira jumlah penduduknya sekitar 61,8 persen dari total penduduk Malaysia.
Penduduk ini menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari serta menjalankan tradisi Melayu. Umumnya penduduk beretnis Melayu memeluk agama Islam.
Tionghoa
Jumlah penduduk etnis Tionghoa di Malaysia sekitar 21,4 persen dari total penduduk. Sebagian besar dari penduduk tersebut merupakan keturunan dari imigran Cina yang datang ke Malaysia pada abad 19.
Dalam berbahasa, mereka sering menggunakan Bahasa Mandarin dengan dialek yang berbeda. Contohnya dialek Hokkian dan dialek Kanton.
India
Jumlah penduduk etnis India di Malaysia sekitar 6,4 persen dari total penduduk. Mayoritas penduduk etnis India di Malaysia menggunakan Bahasa Tamil. Dalam keseharian, masih sering menggunakan Bahasa Tamil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.