Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisingamangaraja XII: Pertahankan Tanah Kelahiran hingga Gugur di Medan Pertempuran

Baca di App
Lihat Foto
tribunnewswiki.com
Sisingamangaraja XII
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perjuangan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah dilakukan di seluruh nusantara, salah satunya di Sumatera Utara. Pahlawan nasional dari Sumatera Utara adalah Sisingamangaraja XII.

Sisingamangaraja XII merupakan raja ke-12 dari dinasti Sisingamangaraja yang pusat pemerintahannya di Bakkara.

Dalam buku Mengenal Pahlawan Indonesia (2008) oleh Arya Ajisaka, Sisingamangaraja XII lahir di Bakkara, Tapanuli pada 1849.

Memiliki nama asli Patuan Besar Ompu Pulo Batu. Nama Sisingamangaraja XII baru digunakan pada 1867, setelah diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya yang wafat akibat sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Biografi Soekarno, Pahlawan Proklamator

Perlawanan kepada Belanda

Pada Februari 1878, Sisingamangaraja XII mulai melawan Belanda untuk mempertahankan daerah kekuasaannya di Tapanuli.

Penyerangan dimulai dari pos-pos Belanda di Bakal Batu, Tarutung. Sejak saat itu penyerangan terhadap pos-pos yang lain terus berlangsung, seperti:

Melihat tindakan Sisingamangaraja XII, Belanda tidak tinggal diam. Pada tahun 1907, Belanda berhasil memperkuat pasukannya dengan persenjataan lengkap dan siap melakukan penyerangan ke daerah Pak-Pak.

Penyerangan tersebut membuat Sisingamangaraja XII kewalahan dan terkepung. Kejadian tersebut membuat Sisingamangaraja XII gugur dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca juga: Biografi Sultan Hasanuddin, si Ayam Jantan dari Timur

Dalam buku Kumpulan Pahlawan Indonesia (2012) oleh Mirnawati, wafatnya Sisingamangaraja terjadi pada 17 Juni 1907 dan dimakamkan di daerah Balige, kemudian dipindah ke Pulau Samosir.

Berdasarkan SK Presiden No.590/1961 tanggal 9 November 1961, pemerintah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Sisingamangaraja XII .

Selain itu, untuk mengenang perjuangannya, Sisingamangaraja XII diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota di Indonesia dan digunakan dalam pecahan uang kertas Rp 1.000 pada tahun 1987.

Baca juga: Perang Pattimura Melawan Belanda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi