Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Salai Jin, Tarian Tradisional Maluku Utara

Baca di App
Lihat Foto
indonesia.go.id
Tari Salai Jin khas Ternata, Maluku Utara
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tari Salai Jin merupakan tarian yang berasal dari Ternate, Maluku Utara.

Tari Salai Jin merupakan pertunjukkan yang sangat populer di Ternate, Maluku Utara.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tarian Salai Jin adalah sebuah tarian muda-mudi yang menggambarkan makna tentang pengobatan secara tradisional.

Di mana dengan menggunakan cara memanggil roh-roh halus untuk menyembuhkan orang sakit.

Tarian tradisional masyarakat Ternate tersebut merupakan salah satu ritual adat yang punya nilai tradisi dan filosofi tinggi bagi masyarakat adat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan tarian tersebut punya nilai magis yang digunakan untuk berkomunikasi dengan jin.

Penari pada tari Salai Jin jumlahnya genap, baik laki-laki maupun perempuan yang menari secara kelompok.

Baca juga: Tari Gong, Tari Tradisional Khas Kalimantan Timur

Pertunjukkan tari Selai Jin

Dikutip dari situs Indonesia.go.id, para penari laki-laki memasuki arena tari dalam iringan tifa, gong, dan ucapan bobeto, mantra dengan bahasa asli Tidore.

Mereka juga membawa sebuah wadah yang mengeluarkan asap berbaun menyan. Tak berselang lama, penari perempuan turun ke dalam arena tari.

Langkah mereka perlahan seolah terikat pada bumi. Seikat daun palem (woka) kering tergenggam erat di tangan penari seperti tameng pelindung.

Ketika penari, awalnya menari berpasangan, kemudian para penari perempuan berlutut di tengah-tengah kelompok laki-laki yang memegang bakaran kemenyan.

Puncaknya, ketika salah satu penari perempuan akan rubuh tidak sadarkan diri.

Selanjutnya menari secara tidak terkendali hingga mantra-mantra dilafalkan dan akhirnya penari sadar dan pertunjukkan tari berakhir.

Sebenarnya tarian tradisional tersebut merupakan sebuah ritual adat yang memiliki tradisi dan filosofi yang tinggi bagi masyarakat adat Ternate.

Baca juga: Makna Lirik Lagu Genjer-Genjer

Sejarah tari Salai Jin

Tarian tradisional tersebut sudah ada cukup lama dan terus ditarikan hingga sekarang.

Sebelum masyarakat Ternate memeluk agama Islam yang dibawa para pedagang rempah-rempah dari Sumatera dan Jawa menganut animisme dan dinamisme.

Di mana pengaruh kepercayaan mastarakat Ternate terlihat dari ritual-ritual adat yang masih melibatkan arwah para leluhur yang dikenal sebagai jin.

Masyarakat percaya adanya kehidupan lain yang punya kekuatan di alam yang berbeda.

Tari Salai Jin diadakan untuk meminta pertolongan roh halus atau penguasa alam setempat yang disebut jin.

Seperti pada tradisional lainnya diberbagai daerah, tari Salai Jin telah diturunkan daro nenek moyang orang Ternate.

Baca juga: Kenapa Lagu Genjer-Genjer Dilarang?

Konon, tarian tersebut merupakan bagian dari tradisi megalit. Tradisi megalit dari Maluku Utara jika dilihat dari tipologinya sanagt memungkinkan berusian lebih tua dari tradisi megalit yang berkembang di Indonesia bagian barat.

Waktu itu tari Salai Jin diyakini bisa menghubungkan manusia dengan alam para leluhur (jin) yang bisa memberi bantuan dalam menyelesaikan masalah.

Contohnya itu seperti ada wabah penyakit atau menimpa dalam keluarga dalam masalah jodoh dan percintaan.

Tari Salai Jin sekarang

Dulu tarian tersebut tidak boleh sembarang ditarikan. Hanya orang-orang pilihan seperti dukun yang bisa membawakan tarian tersebut.

Karena biasanya penari akan mengalami trans alias kemasukan roh halus yang diyakni adalah jin. Itu tetap terjadi hingga masa sekarang dan menjadi nilai lebih dari tarian ini.

Dengan perkembangan zaman, tari Salai Jin mengalami beberapa modifikasi dan menjadi atraksi pariwisata unggulan di Ternate.

Baca juga: Kudeta Militer Myanmar, Mengapa Indonesia Tidak Boleh Ikut Campur? Ini Penjelasannya

Saat ini bakaran kemenyan tidak menjadi keharusan dan bisa diganti dengan arang yang berasal dari tempurung kelapa.

Pakaian penari juga mengikuti gaya modern dengan warna-warna yang mencolok.

Jika biasanya tari Salai Jin ditarikan secara kelompok. Namun, saat ini tidak menjadi masalah jika menari dilakukan oleh semua laki-laki atau campuran laki-laki dan perempuan.

Jumlah penari harus genap. Karena diyakini dengan jumlah penari genap agar terhindar dari malapetaka.

Sekarang tarian tradisional tersebut menjadi bagian untuk menyambut tamu-tamu penting atau di festival bertaraf internasional seperti Festival Solar Eclipse.

Meski kehadiran jin dan proses kemasukan roh halus ke penari sudah jarang terjadi, tapi kondisi magis tetap dipertahankan dengan musik, mimik wajah, dan gerakan penari yang menyiratkan hal mistis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi