Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Tokoh Konferensi Meja Bundar (KMB). Baris pertama (Delegasi Indonesia, dari kiri ke kanan): Drs Moh.Hatta (Ketua), Mr. Moh.Roem, Prof. Dr. Soepomo, dr. J.Leimena, dan Mr. Ali Sastroamidjoyo. Baris kedua (Delegasi Indonesia, dari kiri ke kanan): Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo. Kolonel T. B. Simatupang, dan Mr. Muwardi. Baris Ketiga (dari kiri ke kanan): Sultan Hamid II (BFO), Mr. van Maarseveen (Belanda), Tom Critchley (UNCI).
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com – Konferensi Meja Bundar atau KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus 1949 hingga 2 November 1949.

KMB diselenggarakan untuk mengakhiri konflik Belanda-Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Konferensi Meja Bundar juga dikenal dengan istilah Hague Agreement atau Perjanjian Den Haag.

Secara garis besar, isi dari perjanjian ini adalah Belanda setuju untuk menyerahkan kedaulatan politik atas wilayah bekas Hindia Belanda, kecuali West New Guinea atau Irian Barat.

Berikut isi dari Konferensi Meja Bundar (KMB), yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
  2. Penyerahan kedaulatan politik ke Indonesia dilakukan pada 27 Desember 1949.
  3. Belanda dan RIS akan bergabung dalam Uni Indonesia-Belanda, yang dikepalai oleh Raja Belanda.
  4. Permasalahan terkait Irian Barat dirundingkan kembali dalam kurun waktu 1 tahun.
  5. Penarikan kapal-kapal Belanda serta beberapa korvet atau kapal perang kecil diserahkan ke RIS.
  6. Penarikan tentara Belanda.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Dampaknya

Pengakuan kedaulatan politik Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB) tidak terlepas dari peran tokoh penting. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam KMB?

Pemerintah Indonesia menyusun delegasi yang akan dikirim dalam KMB, dengan susunan sebagai berikut:

Ketua: Mohammad Hatta

Anggota:

  1. Mr. Mohammad Roem
  2. Prof. Dr. Soepomo
  3. Dr. Johannes Leimena
  4. Mr. Ali Sastroamidjojo
  5. Mr. Suyono Hadinoto
  6. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
  7. Mr. Abdul Karim Pringgodigdo
  8. Kolonel T.B. Simatupang
  9. Dr. Muwardi

Dalam Konferensi Meja Bundar, delegasi dari Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo.

Sedangkan untuk perwakilan dari BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang merupakan kumpulan negara federal hasil bentukan Belanda di Indonesia, ialah Sultan Hamid II.

Untuk perwakilan delegasi dari Belanda ialah Johannes Henricus van Maarseveen yang menjabat Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan Kolonial).

Hadir pula perwakilan Komisi PBB untuk Indonesia atau United Nations Commission for Indonesia (UNCI), Tom Critchley.

Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) selesai dilaksanakan. Belanda menyerahkan kedaulatan politik di dua tempat, yakni di Belanda dan Indonesia.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar, Belanda Akui Kedaulatan Indonesia

Untuk di Belanda, lokasi penyerahan kedaulatannya dilakukan di ruang takhta Amsterdam. Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta dan Belanda diwakili oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress serta Mr. E.M.J.A. (Maan) Sassen selaku Menteri Seberang Laut.

Untuk di Indonesia, lokasi penyerahan kedaulatannya dilakukan di Istana Merdeka Indonesia. Perwakilan dari Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwono IX. Sedangkan perwakilan dari Belanda adalah A.H.J. Lovink selaku Wakil Tinggi Mahkota Belanda.

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, kaum nasionalis Indonesia tidak setuju dengan beberapa poin dalam perjanjian tersebut, seperti sifat negara, peran dominan dari negara otonom Belanda, utang serta masalah West New Guinea. Akhirnya, Parlemen Indonesia mencabut Perjanjian Den Haag pada 21 April 1956.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi