Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan yang Terjadi di Bumi Jika Panas Matahari Bertambah

Baca di App
Lihat Foto
Bartek Szewczyk
Ilustrasi kepanasan
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Matahari adalah pusat dari Tata surya kita yang memberikan kehangatan dan kehidupan di bumi. Panas Matahari terasa sama pada suatu daerah dan akan berbeda di daerah lainnya.

Namun apakah jadinya jika panas Matahari meningkat jauh lebih besar dibanding suhunya sekarang? Apa pengaruhnya pada Bumi dan kehidupan di dalamnya? Untuk mengetahui jawabannya, yuk kita simak penjelasan berikut ini!

Matahari adalah benda langit yang sangat besar namun tetap tidak mungkin untuk hidup selamanya. Para ilmuan memprediksikan bahwa Matahari akan mati sekitar 5 miliar tahun lagi. Sebelum itu terjadi Matahari akan perlahan-lahan kehabisan hidrogen sebagai bahan bakarnya.

Baca juga: Mengapa Matahari Selalu Mengikuti Kita?

Dilansir dari Space, saat hidrogen habis tidak aka nada tekanan helium di Matahari yang menyebabkan gaya garvitasi Matahari akan bebas. Gaya gravitasi yang tidak tertekan helium membuatnya semakin kuat sehingga Matahari memanas dan semakin membesar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membesar dan meningkatnya panas Matahari secara berlebihan mengganggu planet terdekatnya. Merkurius dan Venus mungkin akan tertelan oleh gaya gravitasi Matahari. Sedangkan orbit Bumi akan tertarik lebih dekat ke Matahari.

Rusaknya orbit Bumi dapat menyebabkan Bumi tertadrak oleh benda langit yang besar sehingga menyebabkan bencana alam yang dahsyat.

Orbit yang semakin dekat dengan Matahari membuat Bumi diterpa angin Matahari yang sangat besar dan dapat mengikis atmosfer Bumi.

 

  • Meningkatnya Suhu Bumi

Dilansir dari NASA, suhu Matahari sering berubah-ubah sepanjang tahun namun tidak menyebabkan pemanasan global di Bumi. Tetapi jika panas Matahari meningkat di luar batas normal, akan terjadi peningkatan suhu Bumi atau pemanasan global di Bumi.

Peningkatan suhu Bumi meningkatkan suhu di seluruh permukaan Bumi tanpa terkecuali. Daerah yang panas akan semakin panas, dan daerah yang dingin akan semakin dingin. Hewan dan tumbuhan yang hidup di tempat dingin tidak akan bertahan dalam suhu panas dan kemudian mati.

  • Naiknya Permukaan Air Laut

Meningkatya suhu Bumi akan berpengaruh langsung terhadap mencairnya es di kutub selatan dan kutub utara. Gunung es dan lapisan es akan mencair karena suhu Bumi yang panas. Melepaskan sejumlah besar air ke lautan. Pelepasan ini menaikkan ketinggian permukaan laut.

Baca juga: Cara Mengurangi Perpindahan Panas ke Dalam Ruangan

Saat es kutub terus mencair, ketinggian permukaan air laut di seluruh dunia akan bertambah. Hal ini menyebabkan daerah pesisir akan mengalami air pasang yang tidak kunjung surut. Pantai dan teluk akan terendam air laut yang semakin naik seiring dengan melelehnya es kutub.

Hal ini menyebabkan berkurangnya daratan, sehingga manusia dan hewan yang hidup di pesisir harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

Peningkatan panas Matahari yang melelehkan es kutub berakibat pada berkurangnya habitat makhluk hidup, yang sangat mengancam keberlangsungan hidup manusia.

  • Punahnya Kehidupan

Jika peningkatan panas Matahari trus terjadi, Matahari akan mendidihkan seluruh air di permukaan Bumi dan mengubahnya menjadi awan.

Tubuh manusia juga tidak akan bertahan pada panasnya. Sehingga tidak ada air, dan juga tidak ada kehidupan lagi yang tersisa di permukaan Bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Space, NASA
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi