Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi W.R Supratman, Seorang Jurnalis yang Pandai Main Biola

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RIZA FATHONI
Untuk mengenang WR Supratman, penggubah lagu Indonesia Raya, dibangun sebuah monumen di depan rumah tempat wafatnya di Jl Mangga 21 Tambaksari, Surabaya.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Lagu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman diakui sebagai lagu Kebangsaan Indonesia pada peristiwa Sumpah Pemuda 1928.

Lagu Indonesia Raya pertama kali diperkenalkan W.R Supratman pada saat Kongres Pemuda II dan menjadi tanda lehairan pergerakan nasionalisme di seluruh nusantara.

Lalu siapakah W.R Supartman?

Dilansir dari situs resmi Museum Sumpah Pemuda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wager Rudolf (W.R) Supratman lahir pada 19 Maret 1903 di Desan Somongarui, Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

W.R Supratman memiliki lima orang saudara, salah satunya Roekijem. Tiga bulan setelah WR Supratman lahir, orangtuanya membawanya ke Jatinegara.

Baca juga: Biografi Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia Pertama

Ayahnya, Sersan Jumeno Senen, sebagai seorang tentara KNIL segera mencatatkan kelahiran anaknya di Jatinegara, untuk kemudahan pencatatan sipil.

Sehingga sampai sekarang banyak yang menuliskan bahwa tempat kelahiran W.R Supratman di Jatinegara.

Pendidikan

Pendidikan Supratman berawal di Frobekschool (sekolah taman kanak-kanak) di Jakarta pada 1907, di usianya empat tahun.

Setelah lulus, W.R Supratman tinggal bersama kakanya Roekijem dan melanjutkan sekolah di Makassar.

Dirinya melanjutkan pendidikan di Tweede Inlandscheschool atau Sekolah Angka Dua dan lulus di tahun 1917.

Baca juga: Biografi Sisingamangaraja XII, Pahlawan dari Sumatera Utara

Pada tahun 1919, W.R Supratman lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai rendah) dan melanjutkan pendidikan di Mormaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).

Lihat Foto
Intisari
Biola WR Supratman yang menjadi ikon Museum Sumpah Pemuda terpajang rapi di dalam kaca.
Karir W.R Supratman

Kehalian W.R Supratman dalam bermusik tidak lepas dari peran kakak iparnay W.M Van Eldick. Olehnya, W.R Supratman diberikan biola saat ulang tahunnya ke-17 tahun.

Bersama dengan kakak iparnya, Supratman mendirikan Grup Jazz bernama Black and White. Kepandaiannya bermusik, dimanfaatkan Supratman untuk menciptakan lagu-lagu perjuangan, termasuk Indonesia Raya.

Puncak karir W.R Supratman ketika pindah dari Makassar ke Bandung dan memulali karirnya menjadi jurnalistik.

Dalam buku Kumpulan Pahlawan Indonesia (2012) oleh Mirnawati, W.R Supratman bekerja di surat kabar Kaoem Moeda dan Kaoem Kita.

Meski sudah pindah ke Jakarta, W.R Supratman tetap menjalankan profesinya sebagai wartawan dan mulai tertarik dengan pergerakan nasional.

Baca juga: Biografi Eduard Douwes Dekker, Penentang Sistem Tanam Paksa

Dalam pergerakan nasional tersebut, W.R Supratman berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan dan menulis buku dengan juduk Perawan Desa.

Namun, buku tersebut dilarang beredar oleh kolonial Belanda. Hal ini karena buku tersebutberisi kebencian W.R Supratman terhadap penjajahan pemerintahan Belanda.

Lagu Indonesia Raya

Pada saat masih di Makassar, W.R Supratman membaca sebuah karangan di majalah Timbul. Dalam artikel tersebut untuk menantang para ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Pada tahun 1924, lagu Indonesia Raya tercipta di Bandung saat usianya meninjak 21 tahun. Kemudian 28 Oktiber 1928, lagu Indonesia Raya diperdengarkan secara instrumental dalam Kongres Pemuda II.

Baca juga: Biografi Soekarno, Pahlawan Proklamator

Lagu tersebut dijadikan lambang persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia untuk berjuang memperebutkan kemerdekaan.

Akibat lagu tersebut, W.R Supratman selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda hingga ke Kota Surabaya.

Akhir hayat

Lagu terakhir yang diciptakan W.R Supratman berjudul Matahari Terbit pada awal Agustus 1938.

W.R Suoratman akhirnya ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu NIROM di Surabaya dan ditahan di Penjara Kalisosok.

Sebelum merasakan kemerdekaan Indonesia, W.R Supratman wafat pada tanggal 17 Agustus 1938.

Untung mengenang jasa besarnya, pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan NIndonesia pada tanggal 20 Mei 1971 dengan Keppres No.16/TK/1971.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi