KOMPAS.com - Gubernur Jenderal Hindia Belanda memerintah di kawasan penjajahan, khususnya Hindia Belanda. Secara bergantian, orang-orang yang dipercaya untuk menduduki jabatan gubernur jenderal datang ke Hindia Belanda dan kemudian digantikan.
Lalu, siapa sajakah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pernah memimpin? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Dinas Pariwisata Jakarta dan Encyclopedia DKI Jakarta:
Gubernur Jenderal Carel Reyniersz (1951-1953)
Heeren XVII ingin memberhentikan Carel dari jabatannya. Namun, sebelum surat tersebut dikirim, Carel Reyniersz sendiri yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Belum sempat menerima surat keputusan ini, Carel Reyniersz meninggal dunia.
Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker (1653-1678)
Usaha lainnya, yakni VOC juga menguasai Maluku, mengusir penduduk Ambon serta memusnahkan tanaman cengkih di Hoamoal. Setelah rencana pertama ini berhasil, VOC mendirikan pos di Manado untuk pengawasan lalu lintas dagang. Pada tahun yang bersamaan, VOC membuat perjanjian damai dengan Kerajaan Banten.
Gubernur Jenderal Rijklof van Goens (1678-1681)
Ia terkenal karena kepiawaiannya dalam bidang politik. Bahkan Rijklof berhasil menangani konflik politik yang terjadi di Kerajaan Mataram, yakni saat Trunojaya melawan Sunan Amangkurat I.
Gubernur Jenderal Cornelis Speelman (1681-1684)
Cornelis sempat ditugaskan beberapa kali untuk menangani berbagai permasalahan, seperti persoalan di Makassar yang akhirnya diselesaikan dengan Perjanjian Bongaya. Ia juga dikirim ke Jawa Timur untuk mengatasi kericuhan akibat konspirasi Trunajaya serta Pangeran Puger dari Mataram.
Selama ia menjabat sebagai gubernur jenderal, kondisi dirasa aman-aman saja. Salah satu alasannya mungkin karena perlawanan Trunajaya telah diselesaikan. Ia meninggal padda 1684 di Kasteel Batavia.
Gubernur Jenderal Joannes Camphuys (1684-1691)
Selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur jenderal, ia dikenal tidak pernah taat dengan Dewan Jenderal, sehingga hubungan antar keduanya tidak pernah harmonis. Ia juga tidak pernah mendengarkan usulan dari gereja Batavia.
Gubernur Jenderal Willem van Outhoorn (1691-1704)
Gubernur Jenderal Joan van Hoorn (1704-1709)
Atas nasihatnya tersebut, ia diusulkan untuk dipecat dari Dewan Hindia. Sebelum diangkat menjadi gubernur jenderal, ia adalah seorang pengusaha. Joan van Hoorn diangkat menjadi gubernur jenderal berkat koneksi dirinya dan istrinya.
Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck (1709-1713)
Abraham dianggap orang pertama yang memulai perkebunan kopi di daerah Jawa Barat. Ia juga menjadi orang pertama yang berhasil tiba di puncak Gunung Tangkuban Parahu pada 1713.
Gubernur Jenderal Christoffel van Swoll (1713-1718)
Ia sempat berkarir sebagai anggota Dewan Hindia. Selama masa kepemimpinannya, ia tidak berhasil mengatasi praktek manipulasi yang menjadi permasalahan utama dalam VOC.
Gubernur Jenderal Hendrick Zwaardecroon (1720-1725)
Ia dipilih menjadi gubernur jenderal pada 1718, namun ia baru dilantik pada 1720. Selama masa kepemimpinannya, Hendrick berupaya untuk memberantas pasar gelap di kalangan pejabat VOC.
Namun, usahanya ini menuai protes keras. Contohnya ia pernah menghukum mati 26 orang, padahal upayanya ini tidak berdampak signifikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.