Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atmosfer Mars, Mungkinkah Menunjang Kehidupan?

Baca di App
Lihat Foto
NASA
Atmosfer Mars yang tipis
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Mars adalah planet keempat terdekat dengan Matahari, tepat berada di belakang Bumi. Mars dikenal dengan nama planet merah karena permukaannya yang berwarna merah kecoklatan. Tahukah kamu bahwa pada awalnya Mars mirip seperti Bumi?

Dilansir dari NASA, dulunya Mars memiliki atomsfer tebal yang melindungi air dalam betuk cair di permukaannya.

Hal ini didasari oleh penemuan jejak dasarsungai kering di permukaan Mars. Ditambah lagi dengan keberadaan mineral yang hanya dapat terbentuk jika ada air.

Para ilmuwan bahkan meyakini bahwa jumlah oksigen di Mars pada awalnya sama dengan jumlah oksigen di Bumi. Mars juga memiliki air dalam bentuk cair sehingga memungkinkan kehidupan di dalamnya.

Lalu mengapa Mars berubah menjadi planet yang dingin dan kering seperti sekarang? Hal itu karena atmosfer Mars menipis sehingga tidak lagi dapat melindungi air pada permukaannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa atmosfer Mars lebih tipis jika dibandingkan dengan atmosfer Bumi?

Jawabannya adalah karena gaya gravitasi Mars yang kecil, juga ketidakadaan medan magnet dalam planet tersebut.

Baca juga: Manusia Hidup di Mars, Mungkinkah?

 

Dilansir dari NASA's Mars Exploration Program, Mars berukuran 6 kali lebih kecil dari volume Bumi, sehingga gaya gravitasinya juga 62,5 persen lebih kecil dari Bumi. Sehingga jika berat badanmu di Bumi adalah 50 kilogram, saat di Mars berat badanmu menjadi hanya 19 kilogram.

mars.nasa.gov Perbandingan gaya gravitasi di Bumi dan di Mars

Mars awalnya memiliki dinamo internal penghasil medan magnet planet. Namun dinamo ini diduga rusak akibat hantaman benda luar angkasa yang kuat.

Hal ini menyebabkan Mars tidak lagi memiliki medan magnet yang dapat melindungi Bumi dari medan magnet dan juga angin Matahari.

Gaya gravitasi yang lemah dan tidak adanya medan magnet planet, membuat atmosfer Mars terkikis oleh angin Matahari yang terus menerpanya.

Akibatnya, atmosfer Mars yang awalnya setebal Bumi sekarang menjadi 100 kali lebih tipis dibandingkan atmosfer Bumi.

Hilangnya atmosfer dalam jumlah besar ini membuat Mars kehilangan oksigen dan air dalam bentuk cair.

Dilansir dari Space, atmosfer Mars sekarang terdiri dari 95,32% karbon dioksida, 2,7% nitrogen, 1,6% argon, 0,13% oksigen, 0,08% karbon monoksida, dan sisanya adalah air, nitrogen oksida, neon, krypton, xenon, juga hidrogen-deutrium-oksigen.

Baca juga: Mars, Planet dengan Dua Bulan yang Mengitari

Atmosfer yang tipis ini membuat Mars sangatlah kering, dipenuhi oleh oksida besi yang merah kecoklatan.

Suhunya sangat dingin yaitu -80 fahrenheit atau 30° celcius, dan sangat rentan terhadap hantaman asteroid. Hal ini menyebabkan manusia tidak bisa hidup di gurun kering sangat dingin Mars.

Namun ilmuwan memperkirakan bahwa terapat air dalam bentuk cair di dalam permukaan Mars yang memungkinkan kehidupan lain. Hal ini dikuatkan oleh penemuan lapisan es di bawah permukaan Mars.

Pencarian kehidupan di Mars masih berlangsung hingga saat ini. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi