Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlas, Titan yang Dihukum Menopang Langit

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons/Kim Hansen
Patung Atlas karya Artus Quellinus I yang berada di Royal Palace of Amsterdam
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Zaman dahulu, ada kepercayaan bahwa Bumi diangkut di atas pundak dewa. Dewa itu bernama Atlas. Siapakah Atlas dan mengapa ia harus menopang Bumi? 

Atlas adalah titan dalam mitologi Yunani yang merupakan anak dari titan generasi pertama yaitu Iapetus (titan penguasa dunia bawah sebelum Hades) dan Oceanis Clymene.

Atlas juga memiliki tiga saudara kandung yaitu Prometheus (pencipta umat manusia), Epimetheus, dan Menoitois.

Dilansir dari World History Edu, Atlas menikah dengan seorang peri bernama Pleione dan memiliki anak bernama Calypso, Hesperedes, tujuh Pleiades, dan Hyades.

Atlas dikutuk

Atlas dikenal sebagai titan yang sangat kuat, bahkan melebihi kekuatan ayahnya Iapetus. Sehingga saat terjadi titanomacy atau perang antara titan dengan dewa Olympus, Atlas ditunjuk sebagai pemimpin dalam medan perang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlas berperang dengan saudara laki-lakinya Menoitus yang merupakan titan amukan dan kekerasan.

Baca juga: Mitologi dan Fakta soal Duyung: dari Siren, Columbus, hingga Manatee

Titanomacy merupakan perang antara titan yang dipicu oleh Zeus yang memimpin pada dewa olimpian memberontak melawan ayahnya kronos (pemimpin para titan).

Kekuatan Atlas menempatkannya sebagai titan terkuat dan tangan kanan Cronus, pemimpin sekaligus titan generasi pertama yang termuda.

Titanomacy berjalan selama ribuan tahun. Namun para titan mulai mengalami kemunduran saat Prometheus membelot dan membela dewa Zeus.

Perang berakhir dengan dewa Olympus yang dipimpin Zeus mengalahkan para titan. Dilansir dari ThoughtCo., setelah menang, Zeus menghukum para titan dengan memasukkannya ke Tartarus termasuk Menoitos.

Sedangkan Atlas yang merupakan pemimpin pasukan Titan dikutuk untuk berdiri di tepi barat Bumi.

Atlas berdiri di sana dan menopang pilar yang memisahkan Bumi dan langit di pundaknya dengan tangan. Jadi yang ditopang Atlas bukanlah Bumi.

Atlas selamanya akan terus memikul langit atau beban Bumi, menjaganya untuk tidak saling bertabrakan. Menurut mitologi Yunani, Atlas diyakini masih menanggung beban Bumi hingga hari ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi