Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1725 hingga 1798

Baca di App
Lihat Foto
Tropenmuseum
Daftar Gubernur Jenderal VOC
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Salah satu tugas utama dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda ialah mengelola kongsi dagang yang ada di Hindia Belanda. Jabatan ini merupakan jabatan tertinggi dalam Pemerintahan Hindia Belanda.

Ada banyak gubernur jenderal yang ditugaskan di Hindia Belanda. Siapa sajakah mereka?Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Dinas Pariwisata Jakarta dan Encylopedia DKI Jakarta:

Gubernur Jenderal Mattheus de Haan (1725-1729)

Mattheus de Haan lahir di Dordreeh pada 1663. Ia diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda menggantikan Hendrik Zwaardecroon.

Ia mengawali karirnya dengan menjadi onder-koopman di Rotterdam. Selanjutnya ia pergi ke Batavia pada 1683, menjabat sebagai boekhoder. Akhrinya ia menjadi gubernur jenderal pada 1725.

Selama masa kepemimpinannya ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu mengemban tugas VOC dan sering membuat laporan tertulis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jenderal Diederik Durven (1729-1732)

Diedrik Durven menjadi gubernur jenderal pada 1729, menggantikan Mattheus de Haan. Ia dilahirkan di Delf dan mengawali karirnya sebagai seorang advokat.

Selama masa kepemimpinannya, ia melakukan banyak tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh pimpinan tertinggi di koloni. Salah satu korbannya adalah Wandullah, seorang anak Kapitan Melayu.

Hal ini menyebabkan Wandullah diasingkan ke Srilangka pada 1929. Alasannya karena ia menagih hutang pada Diederik saat ia bermain judi. Akhirnya Diederik dipecat pada 1731, namun baru sungguh-sungguh berhenti bertugas pada 1732.

Gubernur Jenderal Dirk van Cloon (1732-1735)

Dirk van Cloon merupakan seorang gubernur jenderal yang memilki keturunan Asia. Ia pernah menjadi korban penyakit epidemi yang melanda Batavia pada awal abad ke 18.

Gubernur Jenderal Abraham Patras (1735-1737)

Abraham Patras merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menggantikan Dirk van Cloon. Abraham merupakan satu-satunya orang Protestan keturunan Prancis yang diangkat menjadi gubernur jenderal. Ia hanya menjabat selama dua tahun sebagai gubernur jenderal.

Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier (1737-1741)

Adriaan Valckenier dilahirkan di Amsterdam pada 1695. Ia meninggal di Batavia pada 1751. Ia dituduh sebagai pencetus pembantaian masyarakat Tionghoa di Batavia, sekitar tahun 1740.

Setelah ia mengundurkan diri, Adriaan ditangkap saat berada di Afrika Selatan. Adriaan dipenjara di Batavia dan meninggal di dalam sel.

Gubernur Jenderal Johannes Thedens (1741-1743)

Johannes Thedens dilahirkan di Friederichstadt (Jerman Selatan) pada 1860. Thedens pergi berlayar ke Batavia sebagai prajurit tentara berpangkat rendah.

Pada 1740, ia diangkat menjadi gubernur jenderal ad interim atau sementara untuk menggantikan Adriaan Valckenier. Ia menjabat sementara sebagai gubernur jenderal sambil menunggu Baron von Imhoff datang ke Batavia.

Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff (1743-1750)

Van Imhoff lahir di Frisia Timur pada 1705. Ia meninggal di Batavia pada 1750. Ia dikenal sebagai sesosok orang yang kebijakannya bisa mendorong Pangeran Mangkubumi untuk memberontak Susuhunan Pakubuwana II.

Pemberontakan ini mencetuskan Perang Tahta Jawa Ketiga. Dampak dari pemberontakan ini adalah perpecahan Kerajaan Mataram Baru menjadi Surakata dan Yogyakarta. Ia juga meresmikan kantor pos Batavia pada 28 Agustus 1746, yang saat ini dikenal sebagai Hari Jadi Pos Indonesia.

Gubernur Jenderal Jacob Mossel (1750-1761)

Selama Jacob Mossel menjabat sebagai gubernur jenderal, kondisi perekonomiannya tergolong buruk karena peranan VOC dalam perdagangan merosot pesat.

Selain itu, adanya pemberontakan oleh masyarakat Tionghoa pada 1740 juga berpengaruh pada hal ini. Oleh karena itu ia menyewakan tanah di sekitar Batavia dan Bogor sebagai upaya menambah kas VOC.

Gubernur Jenderal Petrus Albertus van der Parra (1761-1775)

Ia diangkat menjadi gubernur jenderal pada saat berusia 49 tahun. Namun, pelantikkannya ditunda karena Parra menunggu kepastian dari VOC. Ia merupakan pemilik perkebunan swasta di ujung selatan Molenvliet Timur serta pojok Noordwijk.

Gubernur Jenderal Jeremias van Riemsdijk (1775-1777)

Jeremias diangkat menjadi gubernur jenderal setelah menjadi kapten pada bagian Kerk di VOC. Jeremias adalah juragan gula yang sangat kaya dan berambisi untuk memperkaya dirinya sendiri. Akhrinya ia dipecat dari jabatannya.

Gubernur Jenderal Reinier de Klerk (1778-1780)

Reinier merupakan pendiri Museum Gajah pada 1778. Selain itu, rumah miliknya, yaitu Villa Molenvliet, dijadikan Gedung Arsip Nasional setelah ia meninggal.

Ia mengawali karirnya sebagai midshipman di atas kapal perang Kamer van Zeeland. Pada 1754 ia diangkat menjadi Penasihat Luar Biasa Hindia dan pada 1762 diangkat menjadi Penasihat di Dewan Hindia Belanda.

Sehari setelah Jeremian van Riemsdijk meninggal, ia dipilih untuk menggantikan posisi Riemsdijk sebagai Gubernur Jenderal Hindia. Ia dikenal sebagai sosok gubernur yang pekerja keras dan berupaya untuk membawa budaya Belanda ke Hindia Belanda.

Salah satu upayanya adalah membawa Bahasa Belanda ke dalam sistem pendidikan di Hindia Belanda. Masa jabatan Reynier de Klerck hanya sebentar karena ia meninggal pada 1780 di Molenvliet dekat Batavia. Ia digantikan oleh Willem Arnold Alting.

Gubernur Jenderal Willem Arnold Alting (1780-1797)

Willem Arnold Alting dilahirkan di Groningen pada 1724 dan meninggal di Batavia pada 1800. Ia merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-32.

Pada masa kepemimpinan Reynier de Klerck, ia ingin menerapkan Bahasa Belanda di dalam sistem pendidikan. Namun, saat Arnold Alting memimpin, ia mencabut keputusan ini pada 1786.

Setelah tiga bulan ia menjabat sebagai gubernur jenderal, Belanda berperang dengan Inggris Raya. Akibatnya sebagian besar Perusahaan Hindia Timur Belanda dapat diambil alih oleh Inggris.

Pada 17 Februari 1797, Arnold Alting mengundurkan diri dari jabatannya dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai warga negara biasa.

Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten (1798-1799)

Salah satu peninggalan utama dari Pieter Gerardus adalah istana negara. Selain itu, ia juga menetapkan batasan-batasan Batavia. 

  • Batas sebelah utaranya adalah Postweg atau Jalan Pos serta Schoolweg atau Jl. Dr. Sutomo.
  • Batas sebelah timurnya adalah Groote Zuiderweg (sekarang Jl. Gunung Sahari).
  • Batas sebelah selatannya adalah Kramat Bunder - Jembatan Prapatan.
  • Batas sebelah baratnya adalah Sungai Ciliwung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi